Dalam hidup ada di sebuah momen kita "menertawakan hidup". Maksudnya gimana? Ada di sebuah fase, kita sebaiknya menertawakan balik ketika orang lain menertawakan kehidupan kita. Sadis agaknya. Kenapa ga? Orang lain sering menjadikan bagian hidup kita sebagai olok2an dan bahan lelucon yang sebenarnya itu hal tersensitif dari kita. Yaa perihal jodoh misalnya.
Mungkin dari mereka tidak sengaja menjadikan kesendirian kita bahan olok2an mereka. Lantas terlanjur sakit hati? Yaa sakit hati lantaran omongan mereka. Ketawain balik ajah. Slow aja nanggepinnya ga usah dibuat sensitif. Mang bener kita belum nikah kan? Apakah mereka salah? Ga juga kan?
Memang belum nikah sering dijadikan objek bulii. Tapi setiap orang memiliki fase yang beragam kan? Orang lain hanya memandang si A dengan umurnya segini belum nikah tanpa mau melihat kehidupan dibaliknya. Hal apa saja yang melatarbelakanginya. Tapi buat apa juga menginginkan dimengerti orang lain? Buat apa? Buat dikasihani-kah? Woles aja sob, semua ada masanya. Begitu juga ada masa untuk orang yang ngetawain hidup kita lantaran kita belum menikah. Ketawain balik aja [dalam hati saja] mereka. Terlebih mereka yang sebenarnya dulu punya masa lebih kompleks dari kita tapi sudah lupa.
Hidup ini sejatinya sangat indah. Jika ada yang ngetawain hidup kita, maka ketawain balik ajah. Yaa dengan kelucuan yang selalu mereka pertontonkan ke kita. Yang seolah hidupnya sudah sempurna tanpa cacat. Ga pa2 jadi badut buat mereka. Bukankah membahagiakan orang lain itu berpahala? Anggap saja sodakoh buat mereka. Diolok-olok? ah ketawain balik aja...
##semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment