Menikah ialah fase insan manusia yang bagi satu dengan yang lainnya mempunyai jalan yang beragam. Begitu juga hal yang melatarbelakanginya. Sudah klik, sudah cocok, sudah terlanjur cinta, sudah waktunya hingga sudah tua ialah sederet hal2 yang tidak dapat dipungkiri ikut andil dalam pengambilan keputusan.
Menikah bukanlah semata2 mengenai sex. Ada banyak unsur dalam kehidupan pernikahan yang harus dipersiapkan agar next kehidupan akan semakin lebih baik dan lancar. Tidak dapat dipungkiri faktor ekonomi memiliki akar luas. Maka ketika ada orang yang lebih memilih "lelaki" mapan tidaklah salah, realistis mungkin adanya. Di zaman hedonis ini tidak dapat dipungkiri bahwasanya hidup membutuhkan uang, sekalipun uang bukan segalanya.
Alasan menikah lainnya karena menginginkan ketenangan, ketentraman dan kedamaian. Ada di sebuah titik dimana kesendirian tidak lagi aman dan nyaman. Berbagai godaan silih berganti hinggap. Ada sebagian orang yang menganggap orang yang belum juga menikah adalah tempat ternyaman untuk menerima hinaan tanpa memikirkan perasaan si yang belum menikah. Ada pula di sebuah kondisi dimana ulah para "penggemar" sudah tidak lagi ramah. Ada saja tingkah yang bikin nelen ludah dan tepok jidat. Mau marah tapi rekan kerja. Berusaha tidak tersinggung tapi kitanya juga manusia biasa yang masih makan nasi.
Mau cuek tapi ngganjel dimata. Memang ada di sebuah masa semua berubah dan berganti. Begitu juga dengan kesendirian. Yang cepat atau agak lambat akan berganti menjadi bersama. Namun prosesnya tidak harus merusak tatanan yang sudah digariskan olehNya. Ada kaidah2 tertentu yang kita harus memegang teguhnya.
Menikah dengan orang yang baik, sholeh dan berpendidikan adalah dambaan semua orang. Berharap dengan kebaikan, kesholehan dan kepribadian yang memiliki pendidikan bagus ia akan menjadi lebih bijaksana, santun, gemati dengan orang tua, tanggung jawab, jujur, pejuang tangguh serta mampu membahagiakan orang yang ia sayang.
Yang harus dilakukan untuk para orang yang sedang berjuang mendapatkan jodoh terbaik adalah yakin akan ketetapan Allah. Allah tidak pernah ingkar janji. Ia menciptakan orang berpasang2an. Lalu jika hari ini belum juga menikah, bisa jadi esok atau lusa rencana indah Allah akan menjadi nyata yakni menyatukan dengan jodoh terbaiknya. Yang tidak akan pernah ada penyesalan dalam kehidupannya lantaran skenario Allah sangat indah dan berujung dengan kalimat "oh ini toh maksud Allah men-delay jodohku kemarin". Kalimat seperti diatas dapat muncul lantaran ia merasakan dan mengalami bahwasanya rencana Allah jauh lebih baik dan indah daripada rencana dirinya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment