Hal yang sering kita lupakan adalah koreksi diri. Satu hal yang tidak mudah dan jauh dari angan. Ketika mengalami suatu masalah misalnya, kita lebih mudah untuk mengoper masalah tersebut disebabkan oleh orang lain. Tanpa pikir panjang bahkan lebar [keliling x ya] kita sering mengalamatkan penyebab itu kepada orang lain dan mengapa koreksi diri itu sulit?
Semua bermuasal dari perasaan yang kita lebih2kan. Satu hal yang kita abaikan adalah koreksi diri. Mengkoreksi hal2 yang kita sebabkan sendiri. Ilustrasinya, ketika terbiasa curang menggunakan listrik, dengan niat agar biaya listrik g tinggi, maka melakukan hal2 curang yang secara sadar kita tau konsekuensinya tapi masa bodo. Sebulan dua bulan mungkin belum ketahuan dan mungkin masih beruntung, tapi jika dalam hitungan tahunan dan tetep saja belum sadar jangan salahkan perusahaan listrik akan memberikan 'hukuman' yang mungkin saja bikin kita syoooook.
Itu semua bukan berarti tetangga anda, saudara anda bahkan nelayan yang ada di tengah lautan yang melaporkan. Diri andalah yang tidak peka bahwasanya sebuah perusahaan pasti dan jelas memiliki sistem yang dapat mengetahui berbagai transaksi ganjil dan janggal. Poinnya, ketika dengan mudah menyalahkan hal tersebut ke orang lain, itu tandanya rasa koreksi yang melekat di diri anda belum ON. bagaiamana cara ON-in? Satu2nya jalan adalah dengan selalu mengasah dan menggunakannya setiap saat. Agar selalu mawas diri, agar tidak mudah melimpahkan kesalahan ke orang lain. Jikalaupun orang lain penyebabnya maka kita jugapun mendapatkan 'keberuntungan' dalam artian ada yang peduli dengan kita. Tidak mau melihat kita celaka lebih dalam lagi. Intinya siapun penyebabnya seyogyanya kita selalu instrospeksi diri.
Baca juga menghadapi orang yang selalu berfikiran negatif, Allah menyukai hamba yang taat dan memasrahkan diri
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment