Kalo kalian pernah denger kata ini 'jangan memandang siapa orang yang memberikan ilmu,namun lihatlah ilmu yang ia berikan" yaps bener banget pernyataan tersebut. Hal tersebut kontras dengan pertanyaan berikut 'jangan percaya gosip yang beredar sebelum kamu tau cerita sesungguhnya' karna apa? Pada dasarnya orang suka melebihkan dan mengurangi omongan orang lain. Misal ngomong A Ntah bagemana caranya bisa jadi Z yang sungguh sangat kontras. Tidak semua orang namun ada sebagian diantaranya berkarakter seperti hal tersebut.
Dengan mudahnya orang termakan dengan gosip murahan yang beredar sedangkan ia sendiri belum tau kenyataan kejadian yang membuat heboh tersebut gosip ataupun fakta. Ada saja celah untuk menggali kejelekan orang lain. Ada saja telinga untuk mendengar aib temannya dan ada pula bibir dengan mudahnya membalikkan cerita dari sesungguhnya.
Pelajaran yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah jangan mudah menyimpulkan baik buruk orang sebelum kita mengetahui bagemana cerita aslinya. Sekalipun kenyataannya memang sama seperti yang dibicarakan toh bukan urusan kita kan? Bukankah setiap orang menanam yang bersangkutan akan menuai? Kenapa kita harus repot2 ngurusi urusan orang lain? Apakah kita sudah merasa lebih baik darinya? Dan masih banyak sederet pertanyaan untuk diri kita agar selalu mengkoreksi diri dan sebagai rem agar tidak mudah mencela dan menganggap orang lain sasaran empuk untuk direndahkan bahkan dibully..
Katakanlah orang yang selalu direndahkan dan obyek bully hanya diam dan seolah mengiyakan apa yang tersudutkan untuknya bukan berarti "iya". Bisa jadi yang bersangkutan tidak tertarik untuk mengklarifikasi kejadian tersebut. Bisa jadi pula yang bersangkutan pasrah dengan opini yang telah menggelinding bak bola salju tentang berita negatif tentangnya. Karna sekuat apapun kita tak sanggup mengawal opini yang tercipta dalam benak satu orang ke orang lainnya.
Biarkan waktu yang akan menjawab opini, jika baik tetap akan terlihat dan nampak baik sekalipun diwarnai dengan drama sebelumnya. Begitu juga sebaliknya. Sekuat apapun menyimpan bangkai cepat lambat bau itu akan tercium juga. Dan memang jadi orang paling enak itu ketika menjadi diri sendiri, apa adanya dan ihlas dalam menghadapi apapun. Seberat apapun pasti atas ijinNya mampir dalam kehidupan kita. Jadi berat dan ringan hal tersebut sudah barang tentu ditimbang olehNya sesuai dengan kadar kemampuan kita. Jadi nikmat mana lagi yang masih kamu dustakan??
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia
Baca juga Allah menyukai hmba yang taat dan memasrahkan diri, 3 hal yang melekat di pikiran masyarakat
0 comments:
Post a Comment