Entradas populares

cara menakhlukkan keraguan atas pilihan

Anda ragu dengan pilihan anda? Sedangkan “tali” sudah mengikat hubungan anda? Lalu apa yang harus dilakukan?

Berdamai dengan diri sendri
    Ketika sebuah hubungan mulai jenuh dan mulai teralihkan kepada orang lain yang dirasa lebih memahami dan lebih mengerti, maka cepat atau lambat hubungan yang telah terikat akan hancur. Bukankah sebelum mengikat orang terkasih, sudah banyak berbagai pertimbangan di belakangnya? Pastikan dan tegaskan kepada diri anda sendiri, bahwa ini adalah konsekuensi yang telah anda ambil. Bahwa ini adalah hal terbaik di bagian kehidupan anda. Hal yang kelak akan  menumbuhkan tunas2 kebahagiaan yang sudah sekian lamanya didamba.

Fokus ke depan, stop kanan kiri
Jika godaan datang dari pihak ketiga, entah pihak ketiganya yang menggoda ataupun anda sendiri yang tergoda maka selayaknya anda fokus terhadap pilihan anda sebelumnya. Timbang masak2 untuk bertindak konyol yang kelak akan merusak apa yang sudah sekian tahun terbina. Tak ada habisnya melihat kelebihan orang lain, dan tak ada habisnya pula mencari celah kejelekan orang lain. Jika hati dan pikiran kita sudah mulai terpukau dengan pihak ketiga, maka selayaknya anda fokus terhadap apa yang ada di depan mata anda. Stop pihak kanan dan pihak kiri. Jangan hancurkan masa depan yang sudah mulai anda bangun dengan hal2 yang sebenarnya anda sendiri korban dari tersilaukannya fatamorgana pesona orang lain. Sekalipun dituruti tidak akan ada kata puasnya. Hanya anda sendirilah yang mempunyai rem pakem terhadap persoalan tersebuut. Stop kanan kiri dan lurus maju ke depan dengan pilihannya.

Mereka hanya fatamorgana
Lalu apa yang harus dilakukan jika pesona pihak ketiga sungguh memukau? Luruskan niat adalah jawabannya. Luruskan niatan awal hubungan yang telah terikat itu apa? Belum tentu orang yang kita anggap lebih sempurna daripada pilihan akan sebaik dan setegar dya dalam mengahadapi kelakuan kita. Bisa jadi bukan kebahagiaan yang tercipta namun sebaliknya. Singkat kata, hubungan petemanan yang telah terbina baik, tak menjamin tetep baik dan harmonis jika masuk ke ranah perasaan.

Banyak bersyukur
     Jika rasa itu tlah memudar dan tergerus oleh bayang2 pihak ketiga, selayaknya anda banyak2 bersyukur. Ingat hal2 indah maupun konyol yang pernah dilakukan dan ditakhlukkan bersama. Kenanglah masa perjuangan disaat PDKT dahulu. Jangan kambinghitamkan pihak ketiga yang telah merusak hubungan anda. Normalnya, orang akan menjaga jarak komunikasi dengan orang yang sudah memiliki komitmen serius dengan pasangannya. Lain halnya jika yang tidak setia justru datang dari pihak anda. Lantaran selalu merasa kurang dan kurang terhadap apa yang ada dalam pasangan anda. Sekalipun godaan kencang mengahadang dan meluluhlantahkan perasaan anda, namun jika  anda sendiri tidak memberikan celah itu untuk masuk, hubungan yang serius itu tidak akan hancur. Jadi kuncinya hanya ada di diri anda sendiri. Seberapa kuat benteng pertahanan yang anda miliki?
     
    Hal2 diatas adalah beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menakhlukkan keraguan atas pilihan. Pilihan terhadap seseorang yang kelak akan menjadi bagian terpenting dalam kehidupan kita. So, jangan grusa-grusu dalam memilih agar tidak ada penyesalan. Baca juga maknai di setiap jalanmu
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

dari teman jadi saudara

Tuhan memiliki berjuta cara untuk menunjukkan kuasaNya. Salah satu diantaranya bertemunya dua insan manusia bahkan lebih dalam suatu waktu dan kesempatan, sehingga mereka dapat belajar, memahami, mengerti dan berbagi satu dengan yang lainnya.

Diperjalannya hubungan itu tidak selalu mulus maupun lancar. Ada saja celah2 untuk menguji bagaimana cara menghadapi masalah diantara mereka. Dari ratusan bahkan ribuan orang yang sudah pernah kita jumpai bahkan kita mengenalinya, tak sedikit yang hanya melintas dan lewat tanpa tercipta memori yang enak untuk dikenang, sekalipun intensitas diantara mereka cukup sering. Sebut saja teman TK/SD. Ya hanya teman sekolah yang hanya berinteraksi di sekolah tidak lebih. Tidak ada ikatan emosional diantara mereka. Namun tak sedikit berawal dari teman sekolah yang hubungannya mampu dan bisa awet hingga uban mereka mulai tumbuh. Kan selalu begitu seterusnya??. Jadi apa intinya? Semua bergantung kepada masing2 orang, mau dikemanakan hubungan baik yang telah tercipta selama ini? ingin dipupuk dan dijaga ataupun membiarkannya begitu saja menguap. Semua kembali ke diri kita masing2.

Dan diperjalannya orang yang sering berinteraksi dengan kita bisa kita klasifikasikan dan kita kelompokkan menjadi teman biasa, teman baik, sahabat, musuh dalam selimut, teman jika butuh bahkan menjadi saudara yang tulus hatinya tak mampu ditandingi oleh apapun. Tidak instan memang, semua butuh waktu dan proses pencapaian tersebut, dan endingnya kita mampu memutuskan dan berkata, “ya dia teman baikku”, “ya dia tipe teman yang suka menggunting dalam lipatan” bahkan “aku takut kehilangannya lantaran keluarganyapun sayang kepadaku”.

Diantara sederet klasifikasi teman, satu poin yang menyita perhatian, yakni teman yang endingnya bisa menjadi saudara dalam arti seluas2nya dan sebenar2nya. Mungkin prosentase dari 100 teman, hanya 1-5%. Bahkan bisa juga justru 0%. Karena harus diakui itu tak mudah dan tak instan. Butuh maintenance yang ekstra sabar dan banyak usaha untuk mencapai tahap tersebut.

Teman yang mampu menjadi saudara adalah orang yang tulus dari hatinya menerima kita dan mampu memahami kita. Perlu diingat tidak hanya satu arah, melainkan dua arah. Yang berlaku untuk kita dan juga sebaliknya. Jika yang terjadi hanya pengertian satu arah, hubungan baik itu tak akan berlangsung lama. Mana ada orang yang mau mendengarkan curhat yang tak berujung? Mana ada orang yang mau terus2an mengerti orang lain tanpa dia dimengerti balek sekalipun ia adalah teman baik kita. Lihat saja tempat sampah!. Ada kalanya dia sebagai tempat curhat untuk membuang sampah2 yang ada dipikiran orang lain, tapi jika udah penuh, sampah2 itu akan meluber dan jika tidak dibuang segera justru akan menimbulkan banyak penyakit. Satu diantara dampaknya adalah merenggangnya hubungan yang dulu terbina baik. Lalu solusinya bagaimana? Sampah2 yang sudah banyak tertimbun selayaknya gantian dikosongkan unek2nya. Begitu seterusnya.

Dari teman jadi saudara adalah satu anugrah dan kemurahan yang diberikan Tuhan untuk kita. Jika kita mengalaminya, selayaknya kita mempertahankan apa yang telah diberikan untuk kita dariNya. Dengan kata lain kita adalah orang2 terpilih yang mampu menikmati kebahagiaan dari teman yang berujung menjadi saudara. Biasanya, ketika hubungan baik kita dengan teman, maka dengan sendirinya keluarganya akan merasa seolah memiliki kemistri juga dengan kita. Sehingga hubungan baik itu menjadi hubungan besar diantara keluarga. Allahu Akbar. Lalu nikmat Tuhah manna yang masih kamu dustakan?

Sejatinya teman adalah harta yang berharga terlebih teman yang menjelma seperti saudara. Darah adamlah yang menyatukannya. Satu hal yang perlu digarisbawahi, jika kita dalam posisi sudah dalam keadaan dewasa, alangkah lebih baiknya jika kita tidak perlu memilih2 teman. Jika ada teman yang dipandang mata tidaklah baik, selayaknya  jangan memvonis dan anti pati terhadapnya. Kita masih bisa berteman dengannya dengan mengambil sisi2 lain dari kehidupannya. Perlu diingat, tak ada orang yang hitam mutlak, tak ada orang yang tak pernah melakukan kebaikan. Semua imbang,, pernah melakukan kesalahan begitu juga pernah melakukan kabaikan. Kita fokus terhadap rem yang ada dalam diri kita, agar nantinya kita mampu memfilter apapun yang akan mendekati kita. Dan dengan sendirinya apa2 yang dirasa jelek akan menyingkir dengan sendirinya, dan yang baik segera mendekat secara otomatis. Ketika kita bergaul dengan orang jahat katakanlah, kita ga perlu berlaku jahat pula kan?. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga bermanfaat dan hidup bahagia

3 alasan teman dekat menolak cintamu

Ribuan teman mungkin silih berganti dalam kehidupan kita. Dari sekedar teman biasa, teman baik, teman dekat, teman yang hanya datang ketika butuh atau teman yang benar2 teman. Dari ribuan itu, mungkin tak banyak yang kita rasa “yes dya teman dekatku”. Berikut beberapa alasan ketika teman dekat lebih memilih menjadikanmu seorang saudara daripada menerima cintamu:

Dya tak ingin kehilangan sosokmu
Ketika kita tidak berniat memilih2 teman, namun kenyataan  seleksi alamlah yang berbicara sebaliknya. Karna hanya teman yang memiliki kesamaan dengan kitalah yang mau dan mampu bertahan hingga tua mungkin. Ntah kesamaan hobi, pola pikir, background pendidikan, background keluarga, dll. Begitu juga ketika kita sudah mentok nyaman dengan teman kita sendiri. Hingga timbul rasa yang tak lazim. Yes, ada rasa ingin memiliki seutuhnya.

Ketika kita sudah mengupayakan agar yang bersangkutan tau perasaan yang kita rasakan, bukan jawaban diterima justru dya menolak kita untuk menjadi belahan jiwanya. Bukan lantaran tidak nyaman dengan kita namun yang bersangkutan takut kehilangan sosokmu. Dya lebih memilih menjadikanmu saudaranya dalam arti sebenarnya.

Knapa bisa begitu? bisa jadi yang bersangkutan benar2 menginginkanmu porsi sebagai saudara. Karna dalam persaudaraan yang tulus, tidak menuntut saudaranya untuk berubah ini dan itu. Menerima apapun background yang melekat di saudaranya terlebih kebiasaan yang sudah sehari2 kamu lakukan tanpa syarat. Kebaikannya tulus ihlas tanpa tendensi apapun. Doa seorang saudara itu tulus lho, hanya menginginkan saudaranya hidup bahagia dan bahagia. Jika ada kesempatan, bisa tetep bertemu namun tidak harus memiliki seutuhnya. Boleh jadi ketika yang bersangkutan menjadi pacar ataupun kekasihmu, hubungan baik itu tak berlangsung lama.

Kamu bukan sosok yang dibutuhkannya
Menjalani hubungan di usia tidak muda yang diinginkan hanyalah pasangan yang serius. Pasangan yang mampu memahami dan mendukungnya. Bisa jadi dya menolakmu lantaran dya merasa kamu bukan sosok yang dya butuhkan. Semisal dya membutuhkan orang yang dewasa dan ngemong, sedangkan kamu masih kekanak2an dan dya yang selalu mengalah. Ketika dya membutuhkan orang yang bisa menuntun ke jalanNya secara spiritual, namun yang ada kamu sebaliknya. Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mendengarkan dan memberikan solusi dari ceritanya, namun kamu bukan tipe ini, kamu ga suka medengarkan cerita2 dan menganggap apapun santé dan gampang. 

Ketika dya membutuhkan orang yang mampu mengayomi dan patner untuk bertukar pikiran, yang ada kamu yang selalu merengek untuk diayomi. Dan ketika dya adalah sosok yang survive dan tipe pejuang di kehidupannya, tak mengherankan jika dya juga menginginkan tipe yang sama, bukan tipe yang mudah menyerah dan hobi mengeluh. Jika itu terjadi, janganlah sakit hati. Itu sebuah kenyataan yang dya rasakan. Bantulah dya dengan doa tulusmu, agar dya segera menemukan orang yang benar2 dya butuhkan. Begitu juga dengan kamu.

Ada yang lebih tepat untuk masing2
Ya buat apa menjalani suatu hubungan jika salah satu pihak merasa tidak nyaman dan tidak bahagia. Lepaskan saja! Biarkan dya memilih orang yang mampu membuatnya bahagia, tentunya kita juga harus sama. Menemukan orang yang tepat untuk menyempurnakan kehidupan kita selanjutnya. Tidak bisa memilikinya bukanlah ahir dari segalanya. Justru ini sebuah permulaan dimana kita harus segera move on untuk menemukan dan membuka hati untuk orang yang lebih baik. Mungkin dalam pertemanan kita sangat kompak dan nyaman, hal ini belum tentu terjadi ketika dalam hubungan yang lebih lanjut. Lepaskan dya untuk menemukan pangerannya!. Bukankah kebahagiaan orang yang kita sayang  adalah kebahagiaan yang kita impikan?.
    
    3 alasan diatas, adalah sekedar wakil dari sekian alasan mengapa teman dekat menolak cinta kita yang sejatinya sama2 merasakan kenyamanan ketika bersama. Nyaman dalam hubungan pertemanan bukan jaminan nyaman di hubungan lainnya. Jikalaupun itu terjadi penolakan, bukan berarti dya tidak mencintaimu. Jelas dya mencintaimu namun kadar dan porsinya sebagai saudara. Jika dya menginginkanmu sebagai saudaranya, hal tersebut bukanlah hal yang remeh. Itu sebuah apresiasi besar bagi kamu. Tandanya kamu adalah orang yang ingin dya miliki selamanya tanpa ada kata putus dalam keadaan baik maupun buruk. Apapun keputusannya, seharusnya kita tetap menghormati. Bukan malah sebaliknya memusuhinya. Rugi besar kitanya kalau melakukan hal satu itu. Jiwa besar dan legowo saja! Sekalipun tidak dapat memiliknya, kita tetap dapat melihat senyum manisnya kan? Tetap bisa bertemu dan bercerita panjang lebar dengannya kan? Jadi, ketika cinta kita ditolak oleh teman dekat bukanlah sebuah masalah. Yang jadi masalah jika  menjauhinya dan bersikap tidak dewasa. Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh
#semoga bermanfaat dan hidup sehat

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger