Entradas populares

disombongin orang?,, nyantai aja sob!

Orang diam bukan berarti yang bersangkutan itu mudah dibodohi, bukan pula yang bersangkutan lemah,  bukan pula yang bersangkutan tak berilmu. Memang ada sebagian orang yang lebih memilih irit omong ketimbang omongan yang dirasa ga’ bermanfaat dan ga’ bermutu. Mungkin karakter orang ini simpel, ga’ ingin ribet dan belibet. Sejauh baik ya dilakukan. Masalah pro dan kontra hanyalah bunga dari kehidupan. Orang yang berbuat baik saja pasti ada saja menuai komentar negatif, terlebih orang yang berkelakuan negatif,, sudah mutlak yang bersangkutan kehujanan hujatan, right??
Omongan sedikit namun bermanfaat nan berkualitas jauh lebih baik dari kebanyakan omong namun menyakitkan ataupun ga’ ada manfaatnya. Memposisikan diri di hadapan khalayak ramai untuk tidak banyak omong dan membual adalah  pilihan yang tepat. Dalam konteks ini memilih diam bukan berarti diam seutuhnya. Ada momentumnya lah,. lebih tepatnya lebih baik diam dari pada membual yang ga’ jelas.
Merasa diri lebih baik daripada orang menjadikan kita kerap tergelincir, masuk dalam ranah sombong yang menjadikan kita merasa diatas angin seolah mempunyai hak untuk menghakimi si A itu telmi dan si B itu cupu. Sedangkan kenyataannya di atas langit  masih ada langit. Ketika sudah merasa pintar, apakah yang bersangkutan yaqin memang benar2 pintar?
     Lalu apa yang harus dilakukan jika bertemu dan berhadapan dengan orang yang sombong? Orang yang hobinya tidak lain pamer kehebatannya? Jawabnya simpel saja yakni sugestikan diri anda bahwa yang bersangkutan “lucu menggelitik” jadi kalau dia mulai nyombong rasanya kita pingin ketawa karna dia lucu bin unik. Apakah itu efektif? Saya sudah membuktikan dan lumayanlah bikin tekanan darah tetap stabil kok. Sayangkan dia yang nyombong, tapi tekanan darah kita jadi naik atau mendadak menimbulkan kerutan beberapa garis dikening. LOL
#semoga bermanfaat dan salam jiwa sehat

menikmati fase kehidupan

Manusia itu unik. Satu dengan yang lainnya tak ada yang sama. Sekalipun yang bersangkutan adalah kembar identik. Ada saja perbedaannya, entah sifat ataupun kerakter pribadinya. Terlebih orang yang kagak ada hubungan saudara. Sudah barang tentu jelas garis perberbedaannya. Salah satu hal yang menarik dalam kehidupanku adalah bertemu dan ngobrol dengan orang baru. Stop bukan berarti saya kepo loh. Begini saya jelaskan daripada salah paham jadinya.. J

Tanpa kita sadari, kita sering berinteraksi dengan orang lain yang kadang bikin hati gondok, risih, menyenangkan, mengisnpirasi ataupun apalah namanya lantaran omongannya. Nah dari interkasi tersebut, pasti ada saja hal yang bisa diambil pelajarannya. Termasuk orang yang mungkin dianggap remeh oleh orang lain. Yah kita tau lah, sehitam2nya seseorang pasti pernah ataupun masih memiliki sisi putihnya [red:yingyang].

     Begitu juga ketika saya sering bertemu ntah berpapasan dengan keluarga kecil ini. Mereka keluarga kecil yang terdiri 3 orang anak yang masih kecil2. Usia anak pertama mungkin sekitaran usia TK. Keluarga ini menarik dan memberikanku pelajaran. Pelajaran akan makna kebahagiaan itu tergantung bagaimana cara kita memandang. Mereka berjualan makanan kecil di depan sebuah kampus di kotaku. Saya sering ketemu bukan lantaran konsumennya, namun kita sering bertemu ketika sama2 membeli lauk di sebuah warung. Mereka selepas berjualan dan saya selepas pulang kerja.

Tak ada kata mewah yang terpancar dari keluaraga ini. Lusuh iya. Namun dibalik lusuh, senyuman mereka memancarkan kebahagiaan dan kedamaian yang saya ikut bisa merasakannya. Pakaian seadanya, bawaan kanan kiri [teng greweng] ditambah dengan rengekan ketiga anak2nya. Sekilas mereka terlihat orang yang berkekurangan. Si ibu ga sama sekali erpakaian bagus ataupun bersih. Begitu juga dengan sang ayah, walaupun sebenarnya sang ayah ganteng. Tapi bukan itu yang jadi fokus pengamatan saya. Senyuman dan candaan mereka itu membuat deg di dada. Keluarga kecil ini seoalah mengajarkanku makna perjuangan hidup dan syukur nikmat yang teramat dalam.

Kalau dipikir2, mereka sungguh repot, punya anak 3 kecil2 dan masih jualan yang notabennya letaknya jauh dari rumahnya. Tiap pagi dan sore bawa barang2 keperluan jualan yang tidak sedikit, namun satu hal yang saya tangkap, mereka bahagia dan sangat enjoy menjalani cerita dalam kehidupannya.

Jika kita mampu ikhlas akan ketetapan Tuhan dan menjalaninya dengan sebaik2nya saya kira bahagia akan datang. Jika yang bersangkutan selalu berpikir positif saya rasa prasangka baiknya akan mengamini dan berbuah kebaikan yang datang menghampirinya. Ketika yang bersangkutan selalu memaknai apapun yang terjadi dalam kehidupannya adalah sebuah proses anak tangga yang harus didaki untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, saya rasa ia  memiliki obat yang mungkin lebih luas dari samudra di alam ini. Dan pelajaran yang saya dapat:

·         Bahagia itu tidak dapat divonis dengan melihat kulit luar dari seseorang
·         Tidak dari bagus jeleknya baju yang dikenakan
·         Tidak dari wangi baunya keringat
·         Tidak dari klimis ataupun acak2an si rambut
·         Tidak dari mulus ataupun kucel sang wajah
Namun
·         Terlihat dari senyuman yang mengembang
·    
Terlihat dari keikhlasan yang bersangkutan menjalani, meyakini serta menikmati fase kehidupan yag mana hakikat kehidupan adalah perjuangan. Karena pada akhirnya setiap orang punya cara memaknai kebahagiaan yang mereka punyai. Sekalipun orang lain memandang hidupnya penuh dengan drama. Jika yang bersangkutan mampu memilih cara untuk berbahagia dengan caranya, orang lain tak berhak mengusik kebahagiaan mereka sekalipun dalam keterbatasan. Dan keterbatasan akan terasa indah jika kita tidak mendramatisirnya namun justru menjadikannya pijakan untuk meraih kado yang telah Ia siapkan.. Baca juga hidup ala diri sendiri

#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger