Diperjalanan
kehidupan seorang manusia ia tak dapat menebak tipe jalan seperti apa yang
hendak ia lalui. Lurus, berbelok, curam, naik atau bahakan turun. Ia-pun tak
mampu memprediksi kepada siapa ia akan bertemu dan berseteru. Yes, unpredictable. Seiring berjalannya
waktu, ia tak mampu menolak gemuruh di dalam jiwanya akan pesona lawan jenisnya
di seantero dunia ini, termasuk di
dalamnya dengan sahabatnya sendiri. Sekalipun ia tahu bahwa ada zona terlarang
dan ada batas2 yang tak boleh ia lalui.
Terlalu
naïf jika menampik rasa nyaman akibat dari sering bersama. Klop itulah kata
yang menggambarkan kekompakan diantara mereka. Namun kembali lagi, ada hal yang
tak mampu untuk dilebihkan. Salah satu diantaranya telah menemukan pasangan. Bukan
berarti pula pasangan-nya lebih baik dan lebih klop dari sahabatnya tersebut. Namun
ada alasan yang sangat fundamental, yang dirasa tidak melebihkan rasa di dada
lebih baik ketimbang memberi kesempatan kepada gelora asmara yang justru akan
berdampak tak baik bagi keduanya.
Sakit
memang, ketika telah menemukan orang yang klop, kompak dan nyaman namun tak
dapat bersatu. Garisnya hanya sebatas persahabatan. Bukan perkawainan. Terlebih
dia adalah sahabat terbaik kita sendiri. Hitam putih-nyapun sudah ada di
genggaman. Ya inilah kehidupan yang unpredictable.
Tak dapat ditebak. Dengan siapa kita
akan jatuh cinta? Dan siapa patner solid
yang akan menua bersama? Yes, inilah
teka teki kehidupan yang menyenangkan, mengasikkan, menegangkan dan membuat
penasaran.
Dan
inilah bumbu dalam kehidupan yang justru bakalan manis jika kita dengan iklas
menerimanya. Ga’ mudah memang, yang perlu dikejar adalah menjadikan takdir
sebagai sahabat. Sesuatu itu terjadi lantaran hal tersebut terbaik bagi kita
kok. Sekalipun dia menurut kita sudah terbaik. Namun Tuhan menyiapkan ada
seorang pangeran yang lebih baik lagi dibanding dia untuk kita. so never give up. Besyukurlah karna
pernah diberikan kesempatan Allah untuk melewati kesekian tahun bersamanya,
sekalipun tidak untuk menemaninya di sisa umurnya. Tuhan Maha Adil dan Tuhan
Maha Tau. Adil,, lantaran ada yang lebih tepat untuk kita. Tau,, lantaran ada
orang yang akan jauh membahagiakan kita.
So,
kita tak akan pernah mampu mengontrol kita untuk terkesima dan mengagumi lawan
jenis, termasuk orang terdekat kita. Dalam kasus ini, mengagumi dari jauh lebih
baik. Biarkanlah doa2 ihlas kita yang akan menjadi selimut dalam tidur
lelahnya. Biarkan doa2 indah ini menjadi pelipur lara dalam setiap gundahnya
dan biarkan doa2 khusyu’ ini yang akan menjadi penerang dalam setiap
langkahnya. Terlihat seperti pecundang yang gampang menyerah dan tak percaya
diri untuk memperjuangkan cintanya, namun sejatinya bukanlah itu, melainkan kesadaran
diri yang menjadi rem utama. Biarkan ia bahagia dengan pilihannya, sekalipun
bukan kita yang menjadi sumber kebahagiaanya. Tak lupa, kita juga harus bahagia
walau tak dapat memiliknya. Percayalah, sesuatu itu jika belum tertakdir untuk
kita, pasti ada saja jalannya untuk mlipir.
Begitu juga, ketika suatu hal sudah tertakdir untuk kita, sekalipun kita
bentengi untuk menolaknya, pasti ada saja jalannya untuk menghampiri dan
menjadi milik kita. And life
is so beautiful, so enjoy it!! Baca juga jangan memaksa bila belum jodoh, enjoy aja bila masih sendiri
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment