Ngomongin
soal teman atau sahabat memang tak ada habisnya. Dari teman biasa, teman
sepermainan, teman curhat, teman tapi mesra, teman temani melek, teman gossip bahkan
teman yang bener2 teman. Suka duka kehidupan tak lepas menyapa di setiap
hembusan nafas insan manusia. Sehingga tak heran kita manusia biasa ini
membutuhkan teman untuk sharing alias
berbagi kepenatan yang tlah menyapa. Dengan berbagi setidaknya akan mengurangi
beban yang bergelayut dalam pikiran. Seorang teman akan memberikan solusi
ataupun memberikan sudut pandang terhadap paparan permasalahan yang kita alami.
Tapi
awas,, warning!!! Hati2 memilih teman
yak. Mengapa? Tak semua orang bisa dijadikan teman. Ketika yang bersangkutan
baik perilakunya didepan kita tak menjamin baik juga lho di belakang kita. Bukannya suudzon,
namun tak ada salahnya mencegahh untuk masalah privat jangan sampai diumbar ke sembarang teman. Alih2 ingin
mendapat masukan/solusi malah berbalik. Yakni mendapatkan masalah baru yang
membuat hidup lebih runyam, dimana hal tersebut menjadi boomerang dalam
kehidupan kita. Berikut beberapa tipe teman yang ada di sekeling kita:
Senang melihat orang susah, susah melihat orang
senang
Waaah
bahaya nih dengan tipe ini. Kita harus waspada karena terkesan peduli dengan
penderitaan kita, namun sebenarnya yang bersangkutan hanya basa basi, ngepoin apa yang sedang dan akan kita lakukan.
Klau kita ga’ peka terhadap tipe ini,
ketika kita terlena untuk berkeluh kesah dengannya habis sudah riwayat kita. Tipe
ini suka membuat lelucon dengan penderitaan yang kita alami dihadapan orang2.
Dia bakalan bungah ga’ ketulungan
ketika ada orang menderita, sedangkan jika kita sedang bahagia atau sukses ada
aja celah negatif di pikiran tipe ini. Keinginannya cuma satu yakni dia hanya
seorang yang boleh bahagia, titik.
Datang hanya disaat butuh saja
Tidak dapat
dipungkri kita akan kecewa bahkan gondok
ketika mengalaminya. Datang disaat butuh, pergi ntah kemana ketika tak butuh kita lagi. Layaknya kita seperti
tempat sampah aja, tempat menumpahkan uneg2. Memohon2 untuk segera didengarkan
dan direspon cerita yang bagi kita sebenarnya tidaklah menarik. Kelar
masalahnya, kelar pula yang bersangkutan menghubungi atau nyamperin kita. Ga’ heran dia bakalan datang lagi klo
ada masalah lagi. Mirip kayak jalangkung yak, yang datang dan pergi sesukanya.
Ketika kita
ingin gantian curhat atau sharing ia
menghilang ntah kemana. Jejaknyapun tak diketahui. Apa yang bersangkutan
kemakan ikan nemo ketika main ke pantai kemarin yak,,? ataukah yang bersangkutan
lagi piknik ke kutub,?? sehingga saking dinginnya ga’ sempet mbales sms ataupun mention kita.
Dalam konteks
ini, jika kita mau mengambil benang merah ataupun nilai yang ia torehkan ke
kita, kita ialah orang yang bermanfaat bagi dia. Dia sudah pasti membutuhkan
kita. Dengan kata lain kita bermanfaat bagi sesama. Jika kita ikhlas
menjalaninya itu akan menjadi pahala yang besar tentunya, karna membantu teman menghalau
kegalauannya. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang
lainnya.?? Tinggal kita mau atau tidaknya.
Teman seSAAT: SAAT bersama= teman, SAAT
berpisah=lupa
Ada loh
tipe seperti ini. Ketika bersama aja layaknya sahabat yang tak terpisakan yang
sejiwa seia sekata, namun ketika keadaan telah mengharuskan untuk berpisah,
seolah kenangan yang pernah terukir menguap begitu saja, ntah karena kesibukan ataupun memang karakternya saja. Ketika komunikasi
dibina lagi-pun hasilnya tetap sama. Kenangan yang pernah ada seolah hilang tak
bersisa.
Namanya juga
teman seSAAT, jadi ya hanya seSAAT saja. Disebut teman hanyalah ketika SAAT bersama.
Jangan terlalu PD mengganggap orang lain adalah teman baik lantaran yang
bersangkutan sangat peduli dengan kita. Bisa jadi baginya apa yang ia lakukan adalah
hal biasa dan lumrah ia lakukan terhadap orang lain. Singkat kata, bagi dia
kita sama aja dengan teman lainnya, nothing
special gitu deh.. Nah loh klo
begitu yang kecewa siap noh???
Mematri kenangan di hatinya
Percaya ga’ suatu persahabatan tanpa ada
komunikasi intens akan tetap terjalin?? Jawabnya harus percaya [maksa doong!!],
karna aku sudah membuktikannya berkali2. Namanya juga hidup, satu orang dengan
orang yang lainnya mempunyai jalan sendiri2 untuk menggapai kesuksesan. Beragam
jalan untuk menuju sukses sekalipun harus ke luar daerah, keluar provinsi,
keluar pulau bahkan ke luar negeri ataupun ke luar bumi. Konyol rasanya, jika alasan
tak ingin berpisah dengan sahabat terbaik mengindahkan kesempatan2 yang brilian
yang sudah ada di depan mata. Ga’ mau
kan seperti itu?? Jangan fikirkan tentang persahabatan yang telah dibina baik
sebelumnya. Jika kasus diatas adalah tentang teman yang hanya seSAAT, maka hal
ini lain. Justru kenangan yang melekat di hati inilah yang menjadi magnet
baginya untuk bernostalgiakan ntah berantah.
Sekalipun kesibukan
satu dengan yang lainnya menggerus komunikasi diantaranya. Satu hal yang mampu
membendung yakni me-remind kenangan yang tlah terpatri di lubuk hati. Semakin mengingat,
semakin ingin pulang karna knangan tersebut berlarian tanpa lelah di pikiran. Ketika
ada kesempatan bertemu-pun, tanpa
canggung dan tanpa ada kata ragu untuk mengila bersama.
Teman tertulus
Mampu
mendengar keluhan tanpa kita bercerita. Mampu merasakan penderitaan walau tanpa
kita tunjukkan. Siapakah dya? Dia adalah sahabat terbaik yakni orang tua kita. Ntah lantaran mereka orang tua kita
yang memiliki feeling tajam atau
perasaan yang sensitif. Mereka akan
menerima kita dengan segala kesalahan dan kekurangan kita. Menyediakan bahunya
untuk bersandar. Merelakan tangan halusnya untuk menyeka air mata yang tak
mampu untuk bertahan di tempatnya.
Anugrah Allah
yang diberikan untuk kita yakni diberikan sahabat terbaik yang senantiasa ada
di kala suka dan duka, tanpa pamrih bahkan tanpa tendensi apapun menerima kita
dengan segenap jiwanya. Yang akan merengkuh kita tatkala kita limbung dan lemah
tak tak berdaya.
Siapapun teman atau sahabat kita,
sepatutnya kita bersyukur karna ia adalah rahmat Allah yang diberikan untuk kita,
untuk menemani di dalam kehidupan kita. Hadirnya teman atau sahabat ialah
isyarat Allah bahwa kita memang tak mampu hidup sendirian.
#semoga
bermanfaat & salam hidup bahagia..
0 comments:
Post a Comment