Entradas populares

jangan memaksa jika belum jodoh

Menyakitkan itu tatkala bukan cintanya yang bertepuk sebelah tangan, melainkan cinta yang tak terungkap,terlebih keduanya sebenarnya sama2 memendam rasa yang begitu dalam. Takut persahabatannya akan hancur atau atau yang lain yang selalu membayang dalam benak mereka tatkala hasrat ingin mengungkapkan perasaan itu menyeruak.

Waktu bergulir begitu cepatnya, takdir mneggiringnya  dipertemukan dalam suatu  diklat yang diselenggarkan suatu institusi. Dan rasa itu pun mulai merongrong knangan lama yang telah sekian tahun tertimbun dalam begitu dalamnya. Akhirnya knangan itupun harus kembali terkuak dan mulai diurai satu per satu dan menjadi nostalgia yang menyakitkan.

Knapa menyakitkan,,?? Rasa sakit lantaran memiliki rasa yang sama namun belum ada kesempatan untuk mengatakan perasaannya [dulu], dan kini dipertemukan di usia yang tak muda lagi dengan status yang sudah berbeda. Jika keduanya sama2 sudah berkeluarga sepertinya fair ya, namun jika salah satu pihak masih mengenang dan berharap cinta itu hingga enggan untuk merajut hubungan dengan orang lain apakah hal tersebut tidak miris? Cinta yang terlalu dalam membuatnya enggan beranjak dari perasaan yang ia rasakan, sedangkan di pihak lain sudah membina hubungan dengan orang lain [menikah], apakah ini namanya??..

Pasca diklat-pun komunikasi intens mulai mereka rajut. Hingga menimbulkan kecurigaan di orang2 terdekat keduanya. Hingga puncaknya pesan di hpnya terbaca oleh istrinya. Sontan saja rumah tangga yang baru mulai ia bina koyak oleh kenangan suaminya. Beberapa bulan lamanya,keadaan rumah tangganyapun tak berubah justru smakin parah. Di suatu malam kedua pasang orang yang dulu sama2 memendam perasaan itu tersadar akan kekhilafan masing2. Banyangan wajah dan celoteh buah hatinya menjadi rem yang sungguh pakem bagi si suami. Mau cari apa lagi?? istri sholeh dan buah hati yang menggemaskan.Sedangkan disudut lain, ada seorang laki2  yang setia menunggunya, setia mendengarkan nyanyian kehidupannya sekalipun menyakitkan baginya, namun ia mau dan mampu menerimanya dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Ada hikmah dibalik kekhilafan yang merekan lakukan. Tuhan memberikan kode bahwa apa yang mereka miliki saat ini adalah yang terbaik bagi mereka. Kode yang tersyirat tatkala mereka memang tidak berjodoh. Ada jodoh bagi masing2 yang jauh tepat untuk dimilikinya. Sejatinya, hidup terus menantap kedepan, jangan sampai knangan masa lalu menggerogoti kebahagiaan yang sudah tercipta.

Memang benar kata orang2, janganlah membuang waktu untuk memikirkan hal2 yang tidak pasti, dan memang benar ketika kita kehilangan seseorang yang kita cintai, Tuhan akan menggantinya dengan yang jauh lebih baik dan lebih tepat. Pelajaran yang bisa diambil yakni, seberat apapun masalah yang kita alami, itu memang terbaik bagi kita. Terbaik bagi kita untuk melaluinya agar kita mendapatkan hal2 yang lebih baik [lagi], bisa jadi kita bisa lebih dewasa ataupun nilai2 positif yang bisa kita ambil sendiri dari masalah tersebut. Bisa juga Tuhan mengambil orang yang kita anggap baik, lantaran Tuhan tahu bahwa dia bukan yang terbaik bagi kita, Tuhan akan menggantikannya dengan sosok yang jauh lebih baik dan lebih tepat bagi kita.

#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

4 Alasan Memilih Diam

"Silence doesn’t always mean “ya” sometimes it means I’m tired of explaining to people who don’t even case to understand”.

Adakalanya orang lebih memilih diam, dari pada harus banyak omong yang sebenarnya hak-nya yang bersangkutan untuk menjawab omongan yang tertuju ke arahnya. Namun, perlu disadari orang diam bukan berarti lemah dan bukan berarti sepakat terhadap apa yang dituduhkan kepadanya. 3 alasan orang lebih memilih diam dan tersenyum ketimbang menanggapi kicauan pedas mereka.

Tak butuh klarifikasi
Kita tak mampu membendung opini dan pendapat orang. Setiap orang memiliki jalan pikirnya sendiri2, sangat lumrah jika satu dengan yang lainnya berbeda. Begitu juga dengan yang namanya penilaian. Orang berhak menilai apapun, baik buruknya. Sehingga ada dalam sebuah kasus orang memuji dan ada sebagian mencaci. Karna penilainnya tersebut bersifat subjektif ataupun relatif. Tergantung yang menilai menggunakan sudut pandang mana. Kembali lagi, ketika orang tersebut suka terhadap kita pasti akan beropini baik, begitu juga ketika yang bersangkutan benci dengan kita, tak mungkin ada opini baik yang keluar dari mulutnya sekalipun kita baik. Kembali lagi sebuah pendapat itu bersifat sangat melekat di diri orang yang bersangkutan, tidak dapat dijadikan patokan bahwa keadaan yang sebenarnya adalah sama dengan apa yang diutarakannya.

Contoh:
#Oh si Tami itu orangnya baik bangeeet,, hatinya tulus, ihlas,   dermawan. Sering kalau aku dikasih makanan, semalem-pun aku dikasih dodol garut bla bla bla bla... (komen positif dari orang yang sering interaksi dengan Tami, sekaligus tetangga dekat kosannya)
#Idih Tami mah orangnya ga’ suka bergaul, cuman ngurung dikamar ajah. Hadah mang besok2 ga’ bakalan butuh tetangga apah?? .. (komen dari orang yang tidak dekat dengan Tami, baik tidak dekat secara pribadi maupun tidak dekat dengan tempat tinggalnya).

Terlihat kan, perbedaan komentar dan pendapat orang lain. Sejauh kita masih dalam jalur yang benar, maka di-ignore-kan aja omongan mereka. Kita hidup bukan untuk mencari penilaian orang2 kok. Mungkin saja mereka berkomentar negatif lantaran mereka tidak mengenal kita secara dalam. Dan kita tak perlu mengklarifikasi bahwa kita adalah orang yang baik agar image kita di masyarakat yang telah pudar dapat kembali bersinar. Kembalikan ke waktu saja, beri kesempatan padanya untuk  membuktikan apakah kita memang seperti itu atau sebaliknya, karna orang baik tanpa harus dipublikasikan akan tetap baik dengan sendirinya.

Hanya kita yang tahu persisnya
Mungkin sering kita rasakan, tatkala kita “dihakimi” oleh kicauan sebagian orang lantaran kita belum kunjung menikah. Dari nanya baik2, pura2 peduli namun terselubung cuman mau ngepoin doang hingga nyiyir ga’ jelas. Pertanyaannya justru terbalik? Kenapa kita yang belum nikah namun mereka  ributnya luar biasa ya??. Belum menikah bukan berarti tidak laku loh!! Segala sesuatu pasti ada alasannya dan hanya yang bersangkutanlah yang tau persis mengapa. Tak ada gunanya kita mengumbar berita di depan umum kan? Kita bukan selebritis yang setiap detik kesorot oleh lensa kamera, bahkan beritanya menjadi trending topic di berbagai media. 

Kita hanyalah orang biasa, yang tak semua alasan ataupun kejadian harus di blow up ke jagad nyata bahkan jagad maya kan?? Tak ada manfaatnya justru malu keless lantaran privasi kita sudah hilang. Yang ada hanya akan menjadi bahan lelucon orang2 ketika kita sering mengobral kisah diri kita didepan umum [red: dunia nyata dan maya]. So think smart guys, karna pada dasarnya mereka suka melebihkan dan mengurangi setiap omongan. Yang dibutuhkan disini, terus berpikiran positif apapun yang terjadi di kehidupan kita. Mengupayakan apapun yang terbaik dengan jalan yang baik2 pastinya. Semua sudah diatur oleh-Nya, namun ikhitiar adalah  kewajiban kita. Hanya kita yang tau apa yang seharusnya dilakukan so cuekin ajah kicauan mereka, anggap saja mereka sayang dan peduli dengan kita.

Tak butuh jawaban
Kicauan yang tak terkontrol cepat atau lambat akan membahayakan. Jangan anggap remeh orang diam. Orang diam bukan berarti yang bersangkutan lemah dan tak berdaya lho!!. Bukan berarti sepakat dengan opini yang menyudutkannya. Hanya saja yang bersangkutan prefer diam daripada membalas omongan miring tersebut. Adakalanya ketika sudah diklarifikasi bukannya surut malah justru semakin banyak spekulasi bertebaran kemana2. Perlu dipahami, setiap pertanyaan tak selalu butuh dengan jawaban kan? Terlebih dengan kicauan. Sambut dengan hati yang lapang, seraya mengamini doa2 tulus yang mereka panjatkan untuk kita. Mungkin saja bentuk perhatian mereka dengan cara seperti itu.

Bom waktu
     Mungkin terlihat orang itu diam, namun apakah kita tahu perasaan yang berkecamuk dalam hati, dalam relung jiwanya?? Ketika dia sudah berusaha menahan sekuat tenaga terhadap nyinyiran orang2 namun selalu saja tak ada habisnya, wajarkah jika diamnya berubah menjadi bom yang mampu meluluhlantahkan keadaan yang semula baik menjadi sebaliknya? Menurut saya wajar, lumrah dan manusiawi. Kita sering tak menyadari, kita terlalu banyak tuntutan terhadap orang lain, kita terlalu sering mengurusi urusan yang bukan urusan kita, kita sering lupa untuk bercermin apakah muka kita ada kotorannya apa tidak?? Yang sering kita lakukan adalah menghakimi orang yang bersangkutan seenaknya tanpa memahami apa yang sedang ia alami dan apa yang sedang menjadi kewajibannya. 

    Miris memang namun ini sudah sering terjadi, bom waktu mampu melelehkan persaudaraan yang dulunya baik menjadi tak berarti. Kuncinya hanyalah satu, bilamana kita mampu memposisikan diri terhadap posisi orang lain saya rasa bom waktu ini tak akan terjadi. Pertanyaannya satu, apakah kita mau, mampu dan sadar akan hal tersebut atau tidak?
     
    Melakukan apapun sejatinya jangan berorientasi dengan pendapat orang, ga’ akan ada habisnya. Bukannya semakin maju namun justru semakin drop lantaran tak dapat melangkah. Luruskan niat karna-Nya, ikhtiar sebaik2 mungkin dan kembalikan kepada-Nya karna tak kan ada yang tak mungkin terjadi jika Ia mengijinkannya untuk terjadi. So, go ahead!!
#semoga bermanfaat hidup bahagia..

3 Manfaat Menjadi Diri Sendiri

Hidup ini akan indah jika kita mampu melihat hidup dengan kaca mata prasangka baik. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, namun tetap enjoy dan merasa cukup. Begitu juga sebaliknya, kita akan merasa menderita dan merasa merana, jika tak pandai2 bersyukur akan anugrah yang Tuhan titipkan ke kita. Banyak cara yang mampu dilakukan untuk membuat hidup ini semakin indah, salah satunya dengan menjadi diri sendiri. Berikut manfaat menjadi diri sendiri:

Tidak ada kepura-puraan
Menjalani hidup semampunya, tidak memaksakan diri untuk dapat pengakuan orang lain, tidak menghalalkan segala cara agar terlihat mampu bahkan diatas rata2. Jikalau yang ada dalam pikirannya hal tersebut, yang ada hanyalah gali lubang tutup lubang yang ending-nya hidupnya ga’ akan tenang dan duaaaar akan stress. Knapa? karna apapaun tak akan ada kata puas dan cukup sebelum malaikat Izrail melaksanakan tugasnya. Selalu saja ingin lagi lagi dan lagi.
Buat apa malu dengan keadaan yang kita punya? Buat apa memaksakan membeli hal2 yang sebenarnya kita tak membutuhkannya lantaran gengsi??

Selalu merasa cukup
Bahagia dalam arti seluas-luasnya, maksudnya bahagia bukan hanya dimulut, namun benar2 di hati sehingga terpancar dari auranya. Apapun kondisinya yang bersangkutan akan tetap merasa bahagia. rasa bahagia yang terpancar dari rasa syukur yang dipanjatkan untuk kekasih-Nya yang begitu Maha Pemurah dan Penyayang yang telah dengan ijin-Nya ia mampu merasakan kabahagiaan lahir dan batin. Kebahagiaan dalam hal ini tidak mutlak berupa nominal rupiah. Rejeki yang bersumber dari banyak hal yang menjadikan orang dalam fase ini merasa cukup atas nikmat Tuhan yang diamanahkan kepadanya.

Tenang, Optimis dan Positif thingking
Menjadi diri sendiri membuat pribadi semakin tenang, tidak putus asa dan berpikiran positif menyambut harapan2 baru. Tak ada secuil keraguan dan perasaan su’udzon akan ketetapan yang diberikan untuk-Nya, sekalipun pahit menurutnya. Apapun hal2 yang menyapa dalam kehidupannya, yang bersangkutan menerima dengan ihlas tuk menjalaninya.
Manusiawi-lah jikalau mengeluh, namun yang bersangkutan paham dimana ia harus berkeluh kesah, dimana ia harus menyandarkan harap, dan dimana ia menumpahkan asa-nya. Tidak lain tidak bukan hanya kepada-Nya yang memiliki solusi dan yang tak pernah ingkar janji.

Menjalani kehidupan tanpa ada bayang orang lain sungguh menyenangkan. Tanpa ada beban harus ini dan harus itu. Tetap berdamai dengan keadaan yang mengukungnya dan tetap berbuat sebaik2nya apapun yang ada di depan mata. Tak ada hal yang sia2 jika dilakukan dengan ihlas, sepenuh hati, dan serius. Perlu selalu diingat, setiap orang memiliki jalan yang beragam, jadi buat apakah memaksakan diri untuk meniru jalan orang lain? sedangkan kita sendiri memiliki jalan yang bisa jadi jalan itu lebih baik dan lebih sukses dibandingkan dengan cermin yang selama ini kita contoh. Pertanyaannya sekarang, apakah masing2 dari kita mampu melihat dan peka terhadap kode2 alam yang Tuhan berikan sebagai langkah sukses kita??
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

5 Tipe Teman

Ngomongin soal teman atau sahabat memang tak ada habisnya. Dari teman biasa, teman sepermainan, teman curhat, teman tapi mesra, teman temani melek, teman gossip bahkan teman yang bener2 teman. Suka duka kehidupan tak lepas menyapa di setiap hembusan nafas insan manusia. Sehingga tak heran kita manusia biasa ini membutuhkan teman untuk sharing alias berbagi kepenatan yang tlah menyapa. Dengan berbagi setidaknya akan mengurangi beban yang bergelayut dalam pikiran. Seorang teman akan memberikan solusi ataupun memberikan sudut pandang terhadap paparan permasalahan yang kita alami.
Tapi awas,, warning!!! Hati2 memilih teman yak. Mengapa? Tak semua orang bisa dijadikan teman. Ketika yang bersangkutan baik perilakunya didepan kita tak menjamin baik juga lho di belakang kita. Bukannya suudzon, namun tak ada salahnya mencegahh untuk masalah privat jangan sampai diumbar ke sembarang teman. Alih2 ingin mendapat masukan/solusi malah berbalik. Yakni mendapatkan masalah baru yang membuat hidup lebih runyam, dimana hal tersebut menjadi boomerang dalam kehidupan kita. Berikut beberapa tipe teman yang ada di sekeling kita:

Senang melihat orang susah, susah melihat orang senang
Waaah bahaya nih dengan tipe ini. Kita harus waspada karena terkesan peduli dengan penderitaan kita, namun sebenarnya yang bersangkutan hanya basa basi, ngepoin apa yang sedang dan akan kita lakukan. Klau kita ga’ peka terhadap tipe ini, ketika kita terlena untuk berkeluh kesah dengannya habis sudah riwayat kita. Tipe ini suka membuat lelucon dengan penderitaan yang kita alami dihadapan orang2. Dia bakalan bungah ga’ ketulungan ketika ada orang menderita, sedangkan jika kita sedang bahagia atau sukses ada aja celah negatif di pikiran tipe ini. Keinginannya cuma satu yakni dia hanya seorang yang boleh bahagia, titik.

Datang hanya disaat butuh saja
Tidak dapat dipungkri kita akan kecewa bahkan gondok ketika mengalaminya. Datang disaat butuh, pergi ntah kemana ketika tak butuh kita lagi. Layaknya kita seperti tempat sampah aja, tempat menumpahkan uneg2. Memohon2 untuk segera didengarkan dan direspon cerita yang bagi kita sebenarnya tidaklah menarik. Kelar masalahnya, kelar pula yang bersangkutan menghubungi atau nyamperin kita. Ga’ heran dia bakalan datang lagi klo ada masalah lagi. Mirip kayak jalangkung yak, yang datang dan pergi sesukanya.
Ketika kita ingin gantian curhat atau sharing ia menghilang ntah kemana. Jejaknyapun tak diketahui. Apa yang bersangkutan kemakan ikan nemo ketika main ke pantai kemarin yak,,? ataukah yang bersangkutan lagi piknik ke kutub,?? sehingga saking dinginnya ga’ sempet mbales sms ataupun mention kita.
Dalam konteks ini, jika kita mau mengambil benang merah ataupun nilai yang ia torehkan ke kita, kita ialah orang yang bermanfaat bagi dia. Dia sudah pasti membutuhkan kita. Dengan kata lain kita bermanfaat bagi sesama. Jika kita ikhlas menjalaninya itu akan menjadi pahala yang besar tentunya, karna membantu teman menghalau kegalauannya. Bukankah sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lainnya.?? Tinggal kita mau atau tidaknya.

Teman seSAAT: SAAT bersama= teman, SAAT berpisah=lupa
Ada loh tipe seperti ini. Ketika bersama aja layaknya sahabat yang tak terpisakan yang sejiwa seia sekata, namun ketika keadaan telah mengharuskan untuk berpisah, seolah kenangan yang pernah terukir menguap begitu saja, ntah karena kesibukan ataupun memang karakternya saja. Ketika komunikasi dibina lagi-pun hasilnya tetap sama. Kenangan yang pernah ada seolah hilang tak bersisa.
Namanya juga teman seSAAT, jadi ya hanya seSAAT saja. Disebut teman hanyalah ketika SAAT bersama. Jangan terlalu PD mengganggap orang lain adalah teman baik lantaran yang bersangkutan sangat peduli dengan kita. Bisa jadi baginya apa yang ia lakukan adalah hal biasa dan lumrah ia lakukan terhadap orang lain. Singkat kata, bagi dia kita sama aja dengan teman lainnya, nothing special gitu deh.. Nah loh klo begitu yang kecewa siap noh???

Mematri kenangan di hatinya
Percaya ga’ suatu persahabatan tanpa ada komunikasi intens akan tetap terjalin?? Jawabnya harus percaya [maksa doong!!], karna aku sudah membuktikannya berkali2. Namanya juga hidup, satu orang dengan orang yang lainnya mempunyai jalan sendiri2 untuk menggapai kesuksesan. Beragam jalan untuk menuju sukses sekalipun harus ke luar daerah, keluar provinsi, keluar pulau bahkan ke luar negeri ataupun ke luar bumi. Konyol rasanya, jika alasan tak ingin berpisah dengan sahabat terbaik mengindahkan kesempatan2 yang brilian yang sudah ada di depan mata. Ga’ mau kan seperti itu?? Jangan fikirkan tentang persahabatan yang telah dibina baik sebelumnya. Jika kasus diatas adalah tentang teman yang hanya seSAAT, maka hal ini lain. Justru kenangan yang melekat di hati inilah yang menjadi magnet baginya untuk bernostalgiakan ntah berantah.
Sekalipun kesibukan satu dengan yang lainnya menggerus komunikasi diantaranya. Satu hal yang mampu membendung  yakni me-remind kenangan yang tlah terpatri di lubuk hati. Semakin mengingat, semakin ingin pulang karna knangan tersebut berlarian tanpa lelah di pikiran. Ketika ada kesempatan bertemu-pun,  tanpa canggung dan tanpa ada kata ragu untuk mengila bersama.

Teman tertulus
Mampu mendengar keluhan tanpa kita bercerita. Mampu merasakan penderitaan walau tanpa kita tunjukkan. Siapakah dya? Dia adalah sahabat terbaik yakni orang tua kita. Ntah lantaran mereka orang tua kita yang memiliki feeling tajam atau perasaan yang sensitif. Mereka akan menerima kita dengan segala kesalahan dan kekurangan kita. Menyediakan bahunya untuk bersandar. Merelakan tangan halusnya untuk menyeka air mata yang tak mampu untuk bertahan di tempatnya.
Anugrah Allah yang diberikan untuk kita yakni diberikan sahabat terbaik yang senantiasa ada di kala suka dan duka, tanpa pamrih bahkan tanpa tendensi apapun menerima kita dengan segenap jiwanya. Yang akan merengkuh kita tatkala kita limbung dan lemah tak tak berdaya.
     Siapapun teman atau sahabat kita, sepatutnya kita bersyukur karna ia adalah rahmat Allah yang diberikan untuk kita, untuk menemani di dalam kehidupan kita. Hadirnya teman atau sahabat ialah isyarat Allah bahwa kita memang tak mampu hidup sendirian.
#semoga bermanfaat salam hidup bahagia..


Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger