Entradas populares

Sesumbar Itu Tak Ada Gunanya

Ada secuil kisah yang bisa dijadikan perenungan bahwa sejatinya hidup ini perjalanan dari sebuah proses, baru akan berhenti ketika kita sudah berada dalam tempat 2x1 m. Semua proses.., yaps proses. ! ketika ada orang yang tidak dapat melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, bukan berarti hidupnya akan menderita. Bisa kok yang bersangkutan menjadi orang sukses jikalau dalam jiwanya bersemanyam karakter ulet, tidak mudah menyerah dan pandai menggunakan kesempatan yang menghampirinya. Begitu juga dengan orang yang sudah merasa berpendidikan tinggi, dengan gelar yang semakin panjang yang ia sandang, hal tersebut tidak menjamin ia akan bahagia dan sukses jika tidak diiringi oleh meningkatkan skill, semangat, ihtiar serta kepasrahan segenah usaha kepada-Nya. Jangan merasa puas dan bangga dengan apa yang ada di kehidupan kita. Dalam artian jangan merasa cepat diatas angin seolah yang bersangkutan sudah number ONE in this world.

Proses ini yang menggiring Parman menjadi “orang”. Tidak ada yang menyangka kalau Parman yang dulu menjadi bahan lelucon, menjadi sasaran bully teman2nya kini telah berubah menjadi orang yang menghebohkan lantaran perubahan yang ada dirinya. Upppss.. tenang2,!! dya masih berkaki 2 kok, matanya juga masih 2, telinganya juga masih kanan dan kiri, rambutnya-pun masih keriting..J  Perubahan disini yang dimaksud adalah perubahan nasib yang menyelimutinya. Parman menyadari kekurangannya, namun tidak lantas minder. Ia menggali potensi yang menjadi passion di dirinya. Suatu hari ba’da isya’ ia nangkring di angkringan kegemarannya. Selain masakannya enak, penjualnya  tidak pelit jika Parman mau ngutang. Penjual angkringan tersebut tahu betul perjuangan Parman dan sering ia ga’ sampe hati mau nagih jika Parman sudah jatuh tempo utangnya namun belum bayar2 juga.

 Malam itu adalah malam keberuntungan bagi Parman. Ada seorang lelaki setengah baya duduk di samping Parman yang sedang galau akan nasibnya. Ngobrol ngalor ngidul hingga larut malam. Dari banyak orang pembeli hingga tinggal mereka berdua. Awalnya Parman hanya ditawari untuk membantu dya bekerja sebagai agen distributor krecek [red: sejenis kerupuk yang terbuat dari kulit sapi]. Ia ingin mencari orang yang bisa dipercaya untuk mengembangkan sayap usahanya. Ntah intuisi dari mana si Bapak tertohok akan kepribadian Parman yang baik dan jujur. Hingga singkat kata ia menjadi kepercayaan Bapak tersebut untuk menggeluti usahanya. Dan bukan hal mustahil bagi Parman untuk bisa membeli ini dan itu. Tak seperti jaman dahulu yang perlu puluhan tahun untuk bisa merealisasikan banyak mimpi2nya.

Orang yang tak pernah ternilai di mata kawan2nya, kini menjadi orang yang berarti. Fisik kering, kecil, kulit sawo coklat kusam berubah seratus delapan puluh derajat. Tinggi, gagah, putih dan ganteng. Yang masih melekat dan tak berubah yakni rambut keriting dan belibet ketika ngomong. Parman-pun menyadari, perubahan yang ia alami ini tak lepas dari doa tulus dari orang2 yang tulus menyayanginya. Orang2 yang selalu brkata bisa ketika banyak orang yang berkata tak mungkin. Dan hal tersebut menjadikan ia tetaplah Parman yang dulu, walau secara penampilan, fiansial dan jabatan sudah jauh berubah.

Satu hal yang bisa diambil dari kisah Parman ini, ketika hampir semua orang merendahkannya lantaran secara fisik dan financial ia berbeda dengan teman sebayanya, tak lantas ia berkecil hati, tak lantas ia menyerah karna ia masih mempunyai segenggam asa untuk masa depannya. Ia sungguh berjiwa besar dan selalu berfikiran positif bahwa ia akan berhasil jika ia terus menggali potensi yang ia geluti sekalipun ia penuh dengan keterbatasan. Ia selalu mengkomunikasikan apapun dengan-Nya, dan inilah yang menjadikan Parman tetap rendah hati dan rendah hati. Ia tak  sakit hati dan tak menaruh dendam pribadi kepada orang2 yang selalu mencibirnya. Ia meyakini sepenuhnya, hidup ini adalah berproses. Ia bisa menjadi seperti sekarang ini, tidak lain dan tidak bukan ialah kesempatan dan amanah yang diberikan oleh-Nya. Hal inilah yang melatarbelakangi tak ada kamus sombong dan pamer kehebatan dalam hidupnya.
#semoga bermanfaat hidup bahagia..


¡Compártelo!

0 comments:

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger