Entradas populares

Penyesalan yang Berarti

Lama ga’ ngobrol dengan teman lama sungguh mengasikkan. Tak ada rasa canggung sekalipun sudah lama ga’ bertemu bahkan tak berkomunikasi.
#Aku baru merasakan paska lulus kuliah, kalau ternyata passion-ku bukan di jurusan kuliah. Aku sungguh tertarik di bidang psikologi yang notabennya ga’ ada hubungannya dengan ilmu perkuliahan. Karakteristik manusia yang unik mengasikkan untuk diteliti dan ditelisik. Berbekal sering menjadi tempat sampah orang2, membuatku tertarik dengan keilmuan ini. Jika dikatakan aku ini salah jurusan memang iya, dan sungguh terlambat yang berkadar kronis. Aku sungguh bersemangat jika menulis hal2 yang berkaitan dengan dunia psikologi. Hal yang tak kutemui jika aku menulis karya ilmiah di bidang perkuliahanku. Harus ada dateline baru ada ide. Andai aku bisa kembali ke 5 tahun yang lalu,.. ahhhh,. [curhat dan keluhku padanya].

Ternyata kita mempunyai kesamaan lagi. Toss kita sama [lagi] ternyata. Aku juga merasakan hal yang serupa. Hal yang konyol ku rasakan. Aku sungguh enjoy menjalani bisnis onlenku. Tak ada beban rasanya menjalankan bisnisku dan aku sunguh bersemangat sekali. Oneday aku ingin sekali mengembangkannya. Dan herannya aku ga’ ada bayangan bakalan bekerja di bidang perkuliahanku [juga]. Dan yang membuat aku menyesal, knapa aku tidak kuliah di jurusan ekonomi bisnis? Oh andai aku bisa memutar waktu. Tapi apa mungkin?? [gumamnya].

Apakah kita salah jurusan? Kenapa penyesalan justru hadir ketika sudah menggenggam sebuah title dibelakang nama yang tersemat di diri kita? kenapa passion ini bermunculan sesudah lulus? kenapa tidak dari dulu? dan seribu pertanyaan lainnya?.. Kita hanya bisa bekelakar menertawai kelucuan yang menimpa kita. lebih tepatnya kekonyolan yang menyapa kita berdua. 

Penyesalan tidak henti2nya menghantui di sebuah keputusan yang kita anggap salah. Mendramatisir penyesalan juga tidak kalah sakitnya, membuat psikologis smakin terguncang lantaran tak mampu meneriman kenyataan yang ada. Hingga ujungnya kita melupakan nikmat yang begitu luar biasa yang telah kita dapat selama ini.

Hidup kadang kita rasa tak adil lantaran apa yang kita inginkan tak selalu hadir dalam hidup kita. Terlebih ketika melihat sisi kanan kiri kita yang dirasa bahagia lantaran mendapatkan ini dan itu. Berbalik dengan apa yang kita rasakan dan apa yang kita dapatkan. Namun ketahuilah, apa yang ada di diri kita adalah sesuatu yang memang terbaik bagi kita. Jika ditarik benang merahnya, ketika merasa salah jurusan kita sesungguhnya harus bersyukur karna kita mempunyai kompetensi dobel. Dobel maksunya? Ya dobel, keilmuan yang kita pelajari di perkuliahan dan ilmu yang kita pelajari secara otodidak yang berdasarkan passion. Jikalau oneday bekerjanya tidak sesuai dengan background pendidikan sepertinya tidaklah mengapa. Kenapa? percayalah itu tak akan rugi. Justru kita akan mempunyai keilmuan2 baru yang mungkin jauh menantang hidup kita dan membuat kita lebih greget lagi dalam menjalaninya.

So,, penyesalan bukanlah sebuah hal buruk. Justru hal yang baik. Dengan menyesal kita akan tahu hal apa yang sebenarnya ingin kita lakukan. Jalan mana yang sebenarnya loe bingitzz. Dan itu justru pertanda baik, kita terindikasi “galau” dengan hidup kita. Kita ingin menghadirikan hal2 terbaik di hidup kita. Karna sejatinya, Tuhan memberikan hal2 terbaik untuk diri kita dengan maksud yang kita sering belum mengetahuinya. Karunia Tuhan tidak hanya berbentuk kebahagiaan saja, melainkan kesedihan bahkan kekecewaan. Dengan kesedihan, Tuhan menginginkan kita menjadi orang yang kuat dan tegar. Begitu juga karunia yang berupa kekecewaan. Tuhan menyelipkan pesan bahwa tak ada satupun hal yang bisa diandalkan kecuali-Nya. Hanya Tuhan yang mempunyai skenario terindah bagi makhluk-Nya. Ketika yang bersangkutan selalu berpikiran positif terhadap ketetapan Tuhan, disitulah letak ketenangan dan ketentraman. 

#semoga bermanfaat hidup bahagia..

¡Compártelo!

0 comments:

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger