Awal pertemuan disatukan dalam suatu komunitas. Atas dasar perasamaan ideologi dan cara pandanglah yang menjadi perekatnya.banyak momen indah dilalui bersama, hingga suatu saat konflik mulai biasa temen diantara mereka. Satu dua tiga kali konflik dapat diredam, namun semakin lama tiada yang sanggup menahan satu dengan yang lainnya. Sejatinya permasalahannya sungguh sederhana dan simpel, yakni “batu” yang ada pada masing2. Batu alias keras kepala, yang tak mampu mengalah satu dengan yang lainnya, hingga endingnya hengkang dri komunitaspun sebagai alternatif penyelamat komunitas yang telah lama dibentuk ini..
Daripada
bersama2 namun tidak menyehatkan pikiran dan perasaan lebih baik melepaskan
diri agar hubungan yang awalnya baik akan tetap baik. Namun itu hanyalah sebuah
teori saja,. Walaupun tak bersama ternyata “dongkol” masih ada dalam dirinya. Yahh ibarat jatuh pasti menyisakan luka yang membekas, ntah kapan hilangnya tak dapat diprediksi,. yang tak berbilang
tahunnya.
Atas
ijin Allah, sore itu mereka dipertemukan
dalam suatu acara. Ntah apa
namanya, seolah ada magnet untuk menarik keduanya untuk bertegur sapa. Senyuman
diantaranya-pun mengisyaratkan tanda tanya. Terpukau akan perubahan yang sekian
lama tak berjumpa ataupun rasa yang lainnya,, ahh entahlah., yang jelas sejak pertemuan itu, mengaburkan rasa
yang pernah menjadi ganjalan diantara mereka. Dan atas ijin-Nya komunikasi
diantaranya kembali mencair.
Saling
memaafkan yang tak terucap dari masing2 seolah menjadi awal gerbang kehidupan
baik mereka. Intensitas komunikasi-pun
mengembalikan keharmonisan hubungan mereka. Dan tanpa disadari ada getaran2
yang tak lazim diantara persahabatan itu. Semakin disangkal, semakin salah
tingkah. Sekuat apapun untuk menghilangkan rasa itu, malah semakin nyata dan
jelas bayangnya. Aahhh apa ini
namanya?
Dan
benar ketika Allah sudah mentakdirkan seseorang untuk bersanding dengan
pilihanNya, apapun rasa yang melatarbelakangi sebelumnya sinar sudah. Rasa benci
berganti dengan sayang. Dan atas ijin-Nya, waktu menyatukan mereka dalam ikatan
suci. Kenangan konyol dimasa muda itu yang
kian menjadi pelengkap dan penyedap bumbu dalam kehidupan mereka.
Pelajaran yang dapat diambil yakni, jangan
terlalu membenci seseorang terlalu dalam dan terlalu lama,. Bencilah sekedarnya.
Karna kita tak akan pernah tahu kalau orang yang sangat kita benci adalah orang
yang akan menjadi orang yang paliiiiiing
kita sayang.
#semoga
bermanfaat & hidup bahagia..
0 comments:
Post a Comment