Entradas populares

Orang Tua Cermin bagi Anaknya

Ngomongin masalah dunia anak memang ga’ ada ujungnya. Selalu seru dan menarik untuk dibahas. Dunia anak memang dunia yang mengasikkan. Tingkah polah mereka bisa menjadi obat mujarap dari ‘sakit’ yang ia [red:orang2 yang melihatnya]  derita.. Anak bak kanvas putih bersih yang dimiliki orang tuanya. Tinggal pilihan bagi orang tua ingin menorehkan warna apa di kanvas tersebut.

Ketika kita selaku orang tua berkarakter cerewet [red: sedikit2 ngomel2] maka dengan sendirinya si anak akan meniru. Suara2 yang sebenarnya ga’ perlu keluar dari mulut orang tua akan menjadikan anak kebal dengan 'omelan' sehingga berefek yang bersangkutan akan susah untuk diatur. Ketika kita slebor menaruh barang2 tidak pada tempatnya, si anak tak segan meniru dan dengan mudahnya membuang barang2 yangga’ ia kehendaki.

Kisah lain datang dari seorang ibu yang sering menyuruh anaknya mengantarkan makanan untuk diberikan kepada tetangganya, lantaran di rumah terdapat makanan lebih. Tanpa disadari hal ini mengajarkan kepada anak sifat sensitif dan peka terhadap lingkungan. Disudut lain, tanpa ada teori2 bahwa kita harus menghargai tamu bla bla bla, ibu memberikan contoh teladan yang akan menjadi bekal anak dikala dewasa., setiap ada teman anaknya datang ke rumah selalu ditawarkan dan disuruhnya untuk makan. Hal ini menghipnotismindset si anak akan pentingnya menghargai tamu.

Orang tua bak cermin bagi anak. Ketika orang tua suka memberi dan berbagi dengan sesama, secara tidak langsung akan mengajarkan kepada si kecil bahwa hidup ini lebih bermanfaat, lebih berkah dan tak lupa lebih bahagia jika kita berbagi. Tanpa dijejali teori2 kehidupan anak akan dengan sendirinya meniru apa yang orang tuanya lakukan. Dan memang bener kata pepatah 1 teladan lebih ampuh dari pada 1000 nasihat. Tanpa ba bi bu, tanpa teori2 panjang dan njlimet si anak akan dengan mudah meniru apa yang kita lakukan.Yaps dengan sebuah keteladan yang tulus dari hatinya
#semoga bermanfaat & hidup bahagia

Antara 1 Teladan dan 1000 Nasihat

        Dunia anak memang tidak ada habisnya untuk dibahas. Selalu ada saja kisah unik dan menarik tuk dikupas. Banyak diantara para orang tua yang menuntut sang buah hati agar nurut dan selayaknya “orang dewasa” yang tau mana yang baik dan buruk. Namanya juga anak [red:maklum]. Kita mungkin sering melupakan bahwa apa yang anak lihat dari figure orang tuanya, maka itu yang akan ia tiru. Atau singkat kata perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tua.  Benar kata pepatah, 1 teladan lebih baik dari 1000 nasihat.

Orang tua yang banyak “suaranya” berharap si anak takut dan respect, justru akan berbanding terbalik karna anak akan semakin bandel dan kebal dengan suara nada2 tinggi dan menjadikan anak susah  untuk dinasihati.

Orang tua yang gemar main tangan ketika anaknya nakal, menjadikan si anak akan ringan tangan ketika ia merasa terancam dan dengan mudahnya tangan mendarat ke pipi ataupun bagian tubuh temannya. Sehingga hal ini menjadikan anak mudah ringan tangan dan endingnya akan dijauhi teman2nya. Karna ga’ ada satupun orang tua temannya yang mengijinkan anak mereka bermain dengan yang bersangkutan.

Teringat sebuah kisah dimasa silam tentang teladan2 yang diberikan oleh sang ibu. Ntah disadari atau tidak, Ibu mengajarkan kepada anaknya bagaimana caranya berbagi. Berbagi sesuai dengan kemampuannya. Ketika di rumah terdapat makanan berlebih sang ibu menyuruh sang anak untuk memberi tetangga sebelah rumah, dan itu terjadi tidak hanya sekali dua kali. Ketika teman anak2 ibu bermain ke rumah, tak segan ibu menyuruh mereka untuk makan bersama dengan lauk seadanya. Dan itu terjadi tidak hanya dengan satu atau dua orang teman anaknya. Diperjalanan hidup anaknya, ia akan menjadi anak yang peka terhadap lingkungan dan tidak pelit.

Ketika orang tua ramah atau gapyak dengan orang yang ia temui, si anak akan meniru, dan ramah terhadap orang lain. karakter tersebut mendarah daging di tubuhnya, sehingga ramah sudah melekat dalam tradisi keluarga tersebut. Ketika orang tua gemati dengan orang lain, si anak-pun akan begitu. Ia akan mudah mencintai dengan tulus kepada orang di sekelilingnya.

Jadi, sekarang tugas kita, memilih sikap apa yang akan kita ambil supaya sang buah hati berperilaku baik dalam arti sesungguhnya. Karena 1 teladan orang tua sungguh jitu dibanding dengan 1000 nasihat. Dan itu  benar adanya. Tanpa banyak teori2 memusingkan si buah hati dengan mudahnya mencontoh perilaku yang orang tuanya lakukan. Singkat kata, jika kita menginginkan buah hati berperilaku baik, selayaknya kita mencontohkannya terlebih dahulu untuk menjadi baik dalam arti sesungguhnya., karna perilaku anak adalah cerminan dari perilaku orang tuanya. And let’s try at u’r home..
#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

Everything Happens for a Reason

Kehadiran warna-warni ataupun kejadian yang silih bergantii di kehidupan ini sudah barang tentu beralasan. Mengapa setelah hujan tak selalu ada pelangi? Mengapa bintang hadir dikala malam? Mengapa ulat bulu bisa berubah menjadi kupu2 nan cantik? Semua itu ada karna hadirnya alasan yang melatarbelakanginya. Begitu juga dengan kehidupan ini. Kesedihan, ketabahan, kebahagiaan, dan kegaulaan yang menyapa insan manusia di bumi ini selalau dilatarbelakangi oleh sebuah sebab. Dan tak ada asap kalau tak ada api tentunya.

     Dinamika kehidupan ini layaknya putaran roda. Roda yang kadang di atas, roda yang tak selalu dibawah, roda yang tak selalu memberikan kabar kebahagiaan, ataupun roda yang tak selamanya memberikan penderitaan dan semuanya hanyalah sebuah proses.

     Tak selalu angan ataupun mimpi dapat begitu saja menjadi nyata tanpa kendala. Kadang orang harus berjibaku dengan keadaan yang menggerogoti semangat yang ada pada dirinya tatkala mimpi tuk mendapatkan pekerjaan idaman hilang begitu saja. Lantaran alasan nilai kurang dapat memenuhi standar yang di tetepkan perusahaan, ataupun tatkala mimpi melanjutkan studi terhalang akan kemampuan bahasa asing sebagai syarat untuk lolos tes beasiswa. Penyesalan yang berujung keputusasaan dan menyalahkan masa mudanya, mengapa dahulu tidak serius? Andai belajar serius pasti ga’ akan seperti ini, pasti peluang itu didapatnya, bla bla bla..

Memang benar, penyesalan selalu datang terlambat dan dibelakang, karna kalo di depan namanya berubah jadi pendaftaran dunk, right?? menyesal boleh2 saja, malah itu bagus dengan pertanda yang bersangkutan tau titik kesalahannya. Namun jangan sampai penyesalan menghambat pola pikir kita, penyesalan menghentikan smangat  kita, penyesalan mengaburkan pandangan kita mengenai mimpi2 indah kedepan. Jikalau seperti itu segeralah menyetop dan lekaslah move on.., ingatlah itu bukan  satu2nya jalan kesuksesan, jadi masih terbuka lebar jalan2 lain tuk meraihnya. Hilang satu, tumbuh seribu doong.

     Dalam kasus di atas, kegagalan terletak pada kesalahan masa lampau yang tidak serius menekuni bahasa asing sebagai pra-syarat yang digunakan untuk masuk di kebanyakan instansi/perusahaan. Sudah sudah dan sudah..! anggap saja kemarin blum jalan kita, belum waktu terbaik kita. Katakanlah pada diri sendiri dan menyugestinya, “sangat wajar belum lancar menguasai bahasa asing, karna bahasa tersebut tidak digunakan sehari2, jadi lumrah-lah jika harus gagal dulu. Dan kesempatan selanjutnya tak kan ku sia2kan lagi and it's time 4 me”.
     
Berterimakasihlah terhadap hal2 yang tidak mengenakkan di kehidupan ini. Ntah kegagalan, penghianatan bahkan perselingkuhan. Karna kita akan belajar dan ditempa akan sebuah proses hidup.  Kita akan belajar  dengan sendirinya bagaimana cara agar survive, agar tetap semangat melanjutkan hidup agar tetap berada dalam rule2-Nya, bahkan semakin dekat dengan-Nya, agar mampu ihlas dan legowo akan ketetapan-Nya, Yaps belajar di university of life. Sejurus dengan kutipan dari Darwis Tere Liye Sepotong intan terbaik dihasilkan dari dua hal, yaitu, suhu dan tekanan yang tinggi di perut bumi. Semakin tinggi suhu yang diterimanya, semakin tinggi tekanan yang diperolehnya, maka jika dia bisa bertahan, tidak hancur, dia justeru berubah menjadi intan yang berkilau tiada tara. Keras. Kokoh. Mahal harganya.  Sama halnya dengan kehidupan, seluruh kejadian menyakitkan yang kita alami, semakin dalam dan menyedihkan rasannya, jika kita bisa bertahan, tidak hancur, maka kita akan tumbuh menjadi seseorang berkarakter laksana intan. Keras. Kokoh."
    
Begitu halnya dalam hidup, semua berproses, dan berproses. Tak akan ada kata berhenti hingga mata tak mampu berkedip lagi. Dan sungguh benar everything happens for a reason. Sebuah alasan mengapa kita terpilih untuk meraskan sisi kehidupan yang sejatinya sungguh menyenangkan ini. Sisi dimana yang lain belum tentu dapat diberikan kesempatan oleh-Nya. Jadi tidak alasan untuk mudah putus asa, mudah kecewa lantara hal2 yang dianggap tidak menyenangkan bahkan dianggap buruk menyapa kehidupan kita. Justru berterimakasilah karenanya kita dapat menjadi pribadi yang kuat nan tangguh. Hingga masalah akan malu jika berhadapan dengan kita, karena kita tak mudah ia (red: masalah) kalahkan, and still enjoying this life.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia..

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger