Ngomongin cinta panjang ga’ ada ujungnya,. Lala yeyeye lalalala yeyeye.. (ala penonton bayaran). Cinta bisa kapan saja muncul, kepada siapa yang ingin disapanya
yang tak mengenal waktu bahkan umur.
Begitu juga ketika kita
jatuh hati dengan sahabat kita sendiri. Sahabat dimana ia adalah orang terdekat
kita yang dirasa sudah mengetahui kenaturalan kita. Tak lagi ada hal2 yang
ditu2pi justru banyak hal konyol sudah dilalui bersama. Saat bersamapun tak
pernah terbesit kalau akan ada rasa “asing” yang singgah di hati, yang ada
hanyalah senang bahagia yang ujungnya ketawa lepas.
A:besuk
ada acara ga’? nge-bakso yuuukk,
ditempat biasa,!!
B: siiip, kebetulan aku kosong..
B: siiip, kebetulan aku kosong..
Waktu pertemuan itupun tiba, tanpa
basa-basi ngobrol ga’ jelas kesana kemari, dan tibalah..
A: oh iya,
besuk lusa aku ke Batam loh,. minta doanya ya, semoga diberikan kelancaran.
B: siiip
tentulah,. Mang meh ngopo ke Batam?
Tes lagi kah?
A: ga’,, Alhamdulillah aku lolos seleksi
yang terakhir kemarin,. Nuwun banget ya.., ini berkatmu juga..
B: kereeeeeeeeeeeeeeeenn, Alhamdulillah klau gitu, Alhamdulillah aku ikut syeneng,. Selamat bro sukses selalu yak.. (dengan wajah yang berbinar)
A: aamiin,
kamu juga yak.. harus!!
B:
aamiin,,. insyaAllah coming soon, ((berasa pula ada bakso bulat
nongkrong di tenggorokan,, sambil menahan air mata jangan sampek tumpah dari
tanggulnya, bisa2 tengsin dunk!! walhasil
tarraaa … sentrap sentrup deh dengan alibi kepedesen kebanyakan sambel,,
padahal ga’ pake sambel cuma nempelin sendok sambel di kuah bakso))..
#konyol
Dan perpisahan tidak kuasa untuk dicegah bahkan digagalkan. Tatkala ia melambaikan tangannya, berasa ada
lubang dihati yang tiba2 muncul,. Kuat kuat harus kuat walau selepas
membalikkan badan tak kuasa juga membendung air mata tuk tidak jatuh dari
tanggulnya. Hari2pun menjadi aneh, semacam salah tingkah. Mencoba menormalkan kondisi tanpanya dan
berasa terlahir kembali karna memulainya dari enol seorang diri tanpanya. Dan memang benar kata
pepatah., kita akan merasakan betapa berharganya seseorang ketika kita sudah
“ditinggalkan”. Hal sama dirasakan olehnya yang ada di nunjauh disana. Terlihat dari e-mail
yang dikirimnya. “sudah banyak hal
yang kita lalui bersama, hingga tanpa disadari kita saling ketergantungan”.
Dan endingnya susah untuk move on dari bayangnya.
Tak ada yang salah dari
jatuh hati, termasuk kepada sahabat kita sendiri. justru kalau kita mau mengambil
sisi positifnya, akan terminimalisir “kepalsuan” dengan sendirinya, karna sudah
mengenalnya luar dan dalam. Pendalaman karakter-pun sudah dilakukan secara
alamiah tanpa ada emebel2 kepura2an. So,
sangat wajar jika intensitas yang terlampau sering, akan menimbulkan rasa
“asing” di dalam persahabatan. Ntah
bersambut antar keduanya ataukah hanya sebatas sebelah tangan. Dan biarkanlah
waktu yang menjawab dan menyikap tabir rahasia-Nya. Tugas kita menjalani apa
yang ada di depan mata dengan sebaik2nya sesuai dengan rule2-Nya.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment