Ada
berbagai macam tipikal karakter manusia di muka bumi ini. Ada orang yang cuek,
peduli, empati, egois bahkan problem
solving. Tentunya bagi orang yang berkarakter problem solving akan banyak
yang mencarinya (red: untuk menumpahkan unek2), namun pernahkah kita sadari
kita kerap menghubunginya hanya dikala kita butuh? Saat kita butuh second opininya, kita hebohhh bagaimana caranya agar bisa
curhat dengannya tanpa memikirkan apakah ia sedang sibuk? ataukah sedang
bermasalah juga.? Yang ada dalam pikiran hanya bagaimana mendapatkan solusi
darinya, titik.! Sungguh egoisss yak..!!
Ironisnya ketika masalah itu clear kita lupa dengannya. Seolah tidak
pernah terjadi apa2 dengannya..
Dalam
kehidupan ini, kalau segala sesuatu dibuat ribet dan spaneng yang akan ada hanyalah stress ga’ berujung. Sejatinya hanya diri kita yang mampu mengolah
rasa tersebut. Dan ketika masalah baru tak
dapat dipecahkan, lagi2 sibuk mencarinya dan tak kenal waktu menghubunginya
agar ia mau mendengarkan curhatan kita lagi.. (teman macam apa yak ini..!)
lagi2 ketika masalah beresss lupa tuh
dengan sendirinya..
Pernahkah
kita menyadari bagaimana perasaannya terhadap kita? ga’ berlebihan jika ia sekarang lebih memilih menjaga jarak dengan
kita, telpon tak diangkat, sms-pun tak dibalas,, yang perlu kita sadari dya
juga punya kesibukan dan kegiatan yang mungkin sangat menyita waktunya. Jadi jangan
ngotot jika curhatan kita belum direspon, dan jangan nambahi lagi kerjaan baginya. Kitanya harus sadar diri..!!
Secara
tidak langsung, ia menjadi salah satu bagian penting di kehidupan kita,, tanpa
disadari, knapa? Karna ketika kita ada masalah kita ingin mencari solusi
terbaik darinya,, tentunya dia berefek baik bagi kehidupan kita, walaupun tak
begitu baginya J
Bolehlah
curhat dengan siapapun yang kita percaya, siapapun yang membuat kita nyaman,
siapapun yang dapat memberi umpan balik dari permasalahan yang kita hadapi,,
dan kapanpun yang kita mau. Asal kitanya harus tau diri dan sadar diri, karna yang
bersangkutan juga memiliki keterbatasan kemampuan untuk mendengarkan curhatan2
itu.
Lihatlah tempat sampah.!! Kalau diisi sampah
terus menerus, maka ia akan penuh, menggunung, dan berceceran ntah kemana hingga fungsinya sebagai
tempat menampung sampah tidak berfungsi lagi. Begitu juga dengan dya. Sekali dua
kali hingga batas kemampuannya mendengarkan curhatan kita mungkin masih bisa ia
dengar dan ia beri solusi terbaik, namun ketika sudah diluar kemampuannya jangan
salahkan ia jika curhatan kita baginya hanya angin lalu, yang hanya menguap begitu saja.
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment