Pembelajaran
tidak hanya terjadi di dalam pendidikan formal,nyata dan fakta justru ada di
sekeliling kita. Bagaimana kita bisa survive
dan enjoy di step permasalahan yang
ada. Bagaimana kita dapat lolos dan lulus dari situasi yang menghimpit kita.
Sering
kali apa yang kita inginkan, apa yang kita impikan dalam kehidupan ini jauh
berbanding terbalik dengan kenyataan. Sekalipun kita sudah sekuat tenaga untuk
mengusahakan dan mengupayakannya. Bekerja siang malam hanya untuk mendapatkan pujian
dan pengakuan kalau ia kaya. Belajar siang malam hanya untuk mendapatkan pujian
dan pengakuan bahwa ia pandai. Dan akhirnya keputusasaan melanda dan menyerang.
Tak heran jika banyak orang yang mengakhiri hidup di tiang rumahnya, mungkin mereka bener2 di
titik nadir permasalahan dan tak dapat mengurainya dengan mendekatkan pada yang
Empunya kehidupan.
Iman
yang kuat sangat diperlukan untuk menapaki terjalnya permasalahan sehingga kita
masih tetep dalam jalur yang aman. Tuhan memberikan ujian berdasarkan kemampuan
hamba-Nya kok,, so ketika kita
diujung keputusasaan mulailah kita menggelar
perasaan kita bahwa kita mampu melewati dengan sebaik2nya.
Tujuan
ujian diturunkan dan diberikan kepada hamba-Nya tidak lain untuk menaikkan kelas hamba-Nya. Lihat saja waktu
kita SD kelas 6, kita harus melalui UNAS terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke
SMP,begitu seterusnya. Indikasi orang yang selalu diberikan cobaan ialah bahwa ia
disayang Tuhan. Tuhan ingin melihat seberapa besar ketakwaan dan keikhlasan serta
ke-istiqomahannya, karena cobaan dan ujian adalah sarana Tuhan untuk menaikkan
derajat keimanan hamba-Nya.
Hal
yang paling jitu untuk menghadapi di setiap cobaan yakni berusaha keluar pada
permasalahan untuk mencari solusi sebaik2nya dan sebanyak2nya, bukan hanya fokus
terhadap permasalahan. Banyak hal kok yang bisa dilakukan, salah satunya sharing dengan orang yang mampu
memberikan solusi, setidaknya meringankan apa yang menjadi beban kita sekalipun
hanya didengarkan. Namun, kita harus berhati2, untuk tidak sembarangan curhat
dengan orang, karna tak semua orang mampu memahami dan tulus hati.
Satu2nya
tempat curhat yang menentramkan yakni dengan Empunya kehidupan ini. Sandarkan
semua keluh kesahmu dan peluhmu pada-Nya.. karna Dia-lah Maha segalanya. Tak ada
satupun yang tak mungkin bagi-Nya, sekalipun ribuan orang mengecilkan dan
menghalangi langkah suksesmu. So, pasrahkan
segenap kehidupanmu dengan alur kehendak-Nya. Yakin dan percaya Tuhan
memberikan apa yang terbaik bagi kita sekalipun masalah silih berganti absen
dalam kehidupan kita, karna sejatinya Tuhan ingin melihat seberapa pantas kita
untuk mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan.
#semoga
bermanfaat & salam hidup bahagia
8 comments:
cobaan, masalah, dan hal2 terasa berat dijalani bagi manusia, itu bisa dikatakan "kembange wong urip" , adanya lika lku laki laki oups salah , maksutnya lika lku kehidupan yang ada ini adalah cara Tuhan mencintai umatnya dengan memberikan ujian kehidupan.
dan ujian ni sebagai salah satu sarana Tuhan ntuk "memantaskan" hamba-Nya...
semua akan indah jika kita mampu dg ikhlas, legowo dan tak lupa memasrahkan kepada Empunya kehidupan, karna semua sudah ada garis dan alurnya sebelum semua tercipta. semoga kita tergolong orang yang mampu istiqomah di jalan-Nya. aamiin.. :D
hidup penuh liku-liku
ada suka ada duka
stiap insan pasti pernah merasaaaaaaaakan~
#dangdutan
mbak ana, aku agak2 nyut2 baca tulisan kamu yang wrna kuning ne, terlalu mencolok mataku, ganti warnanya boleh gak?heheheheuyy....
hasyek2 joos... :)
terimakisih mak nida..
kini warna sudah tidak mencolok mata indah anda lagi.. :D
terkadan memang manusia menyadari berharganya kehidupan saat diterpa masalah. untuk menguatkan tapak kaki ditanah kembali dengan melihat masih banyak diluar sana saudara kita yang kurang beruntung dan bersyukur karena kita masih diberi kepercayaan untuk melangsungkan hidup. mbk ceritamu cocok buat yang lagi galau tentang meraih kebahagiaan di kehidupan.hehehe
da sepenggal adegan dalam FTV yang membekas dalam ingatan.
ayah: tenang saja anakku, kita masih punya rumah
anak: hanya bengong mendengar omongan ayahnya, karna kondisinya ia akan digusur karna rumah tsb sdh diambil alih oleh bank unuk melunasi hutang sang ayah yang kian menggunung pasca bisnisnya bangkrut
ayah: selagi ada ayah dan kamu, itu rumah bagi ayah..
nah pelajaran yg bisa diambil bahwa ukuran kebahgiaan tidak ada barometernya. bisa jadi "hanya" berkumpul dan kehujanan kasih sayang yg tulus dari anaknya dapat memberikan kebahgiaan yg tak terdeskripsikan, begitu sebaliknya bisa jadi harta dimana2 namun yang ia rasakan bahagia kian menjauuuhhh darinya.
dan semua itu hanyalah sebuah konsekuensi dari pilihan di kehidupan ini.
# semoga kita menjadi golongan orang yang kuat, bijak, dan beruntung dalam menikmati dan menjalani skenario-Nya.
aamiin..
Post a Comment