Kita ini bukan sahabat yang setiap
detiknya selalu bersama ataupun tipe sahabat yang selalu memberi
kabar setumpuk kegiatannya. Bukan pula teman baik yang selalu mendengarkan
kegalauan satu dengan lainnya. Kita hanyalah segerombolan orang yang dipertemukan
dalam sebuah tempat. Bertemupun jarang bahkan bisa dengan mudah menghitung di
tiap tahunnya, sekalipun berbagai karakter menyatu dalam jurang perbedaan.
Banyak cara Tuhan menunjukkan arti sebuah cinta.
Cinta yang sejatinya fitrah untuk hamba2Nya. Cinta yang hakiki yang berasal
dari lubuk hati terdalam sehingga tercipta sebuah ketulusan. Tertinggalnya
banyak kisah disana menunjukkan betapa Ia Maha Cinta.
Terlalu banyak cerita yang telah terukir dan
terlukis dalam kebersamaan. Sehingga terlalu naïf untuk menampik bahwa
kenyamanan tlah menyebar ke aliran darah dan syaraf kita. Sehingga ketika tak
ada salah satu pun akan terasa berbeda, terlebih jika kita hanya sendiri. Hal
senada dengan kata pepatah, kita akan merasakan betapa berharganya seseorang
tatkala kita sudah ditinggalkan. Karna apa? yaps karna kita
sudah terjangkiti virus nyaman.
Apa hakikatnya yang dicari dari setiap
hubungan? tidak lain dan tidak bukan yakni sebuah kenyamanan.
Ketika nyaman sudah melekat di diri masing2 apapun kondisinya tetep enjoy
and stay cool. Tak ada rasa untuk menutup2i ataupun mengunggul2kan
satu diantara lainnya. Semua berjalan natural sesuai ritme
alunanNya. Dan semua berjalan sangat indah...
Kenyamanan tak memerlukan kesamaan backgound pendidikan,
pekerjaan bahkan derajat kekayaan. Yang jelas kenyamanan tercipta seiring
berjalannya waktu dan semua akan mengalir begitu saja. Karna sejatinya kunci
sebuah kenyamanan dimana semua pihak mau ME dan DI. Yaps MEndengar
dan DIdengar,MEnghargai dan DIhargai ataupun sejenisnya. Tak kalah penting
kenyamanan merupakan aplikasi anugerah cinta-Nya. So, ketika
anda sudah menemukan orang yang nyaman bagi kehidupan anda, maka selayaknya
anda mempertahankannya, karna itu bagian ungkapan rasa syukur atas cinta-Nya!!
#semoga bermanfaat & hidup bahagia
0 comments:
Post a Comment