Entradas populares

Lose respect

Tanpa kita sadari kita ini justru yang membukakan pintu orang lain untuk meninggalkan kita. Terlalu abai atas kebaikan orang lain sehingga kita sendiri seenaknya dan sama sekali tidak menghargai segala effort nya untuk kita, terlebih jika kita mempunyai sifat yang egoisnya level dewa. Maunya pusat dunia hanya ada di kita. Bentuknya beragam, dan usahakan untuk tidak melakukannya ya karna kita yang akan rugi, sekali lagi kita yang rugi besar. 


Datang karna butuh

Chat tidak untuk komunikasi, namun meminta validasi bahkan hanya untuk mengeluarkan sampah emosinya. Setelah tersalurkan, si lawan bicara gantian cerita aja bodo amat, pura² lagi ke Antartika ga ada sinyal, padahal chat udah dibaca aja, cuma centang birunya dimatikan. 

Tidak peduli dengan keadaan orang lain

Ini bukan ybs tidak peka ya, tapi memang tidak mau peka. Prinsipnya yang penting dya cerita. Mau lawan bicaranya sedang kritis pun ga peduli, yang penting uneg² nya tersalurkan. Parah sih ini orang, bisa ya setega itu sama orang yang sudah membantunya. 

Over sharing yang bermaksud

Type ini memiliki niatan untuk diakui bahwa yang bersangkutan hebat, masalahnya yang di over sharing kan adalah hal yang sebenarnya orang lain bisa beli kok. Ga semua orang punya tipe beli apa² harus merek tertentu kan? Ada yang beli hanya karna butuh saja dan tidak terlalu fanatik dengan sebuah brand. Pertanyaannya, emang kenapa jika orang lain berbeda? Ga masalah juga kali... 

Pertemanan transaksional

Orang bisa meninggalkan kita lantaran kita menyebalkan. Datang hanya karna butuh dan ada manfaatnya, sebaliknya udah ga ada manfaatnya mah males komunikasi, males mbales chat, dan sikap sejenisnya yang memperlihatkan sungguh pertemanannya hanyalah sebatas transaksional. 

Hobi merepotkan

Banyak orang nyatanya tidak berani  menanggung bebas atas pilihannya. Yang ada ya harus menyeret orang lain untuk memikul berat bebannya bersama². Okelah dibantu, namun orang lain membantu itu juga ada batasnya, ada massanya. Ya kali merepotkan orang lain terus menerus. 


Jangan playing victim ya jika kamu selama ini dikelilingi kebaikan temenmu, namun perlahan dya meninggalkanmu. Cek dulu se-egois apa kamu selama ini? Jangan mentang² orang itu baik lantas kamu seenaknya ya. Dunia ini berputar, ga selamanya terkena sinar matahari, akan ada pergantian menjadi malam yang pekat. 

Semoga kita dijauhkan dari orang² yang datang karna butuh saja, sekalinya ga butuh bye. Ibarat chat, dya yang Ping tapi dya juga yang menghilang setelah dijawab chatnya. Lucu sih konsep hidupnya. Ga kebayang sebelumnya, dan nyatanya ada tipe seperti itu. 

Oh ya, nyari temen yang tulus itu sulit. Tapi kalo kitanya justru yang mempersilahkan orang itu pergi dari hidup kita ya mari menanggung resikonya. Kebersamaan selama  ini bukan berarti baik² saja jika orang tulus berhadapan dengan karakter seperti itu. Bisa jadi dya hanya menunggu timing yang tepat untuk balik kanan dan feel free... 

Udah tua, selayaknya menjadi manusia yang bijaksana. Jika sudah punya teman yang baik ya rawatlah. Sama² ga sempurna namun kalo ada apa² bisa untuk tempat sharing dan memberikan solusi terbaik. 

Sebatas baik itu sudah cukup

Fokus saja sama orang² yang menghargai kebaikanku, waktumu, usahaku, dan tenagamu. Jika ada orang yang tidak menghargainya lantaran kamu sudah biasa baik sama dya makan putar balik. Orang baik sejatinya akan rikuh jika dibaikin terus menerus, akan ada rasa tidak enak apalagi sampai membuat ybs kecewa lantaran kitanya yang tidak tau diri. Sebaliknya jika ada orang yang sering menyita waktu kita tapi malah semena² dengan kita, maka stop saja. Berikan kebaikanmu kepada orang yang layak dapatkan. 

Hidup sangat singkat untuk dilalui dengan orang² yang tidak tau diri. Fokus saja sama hal yang membuatmu happy. Ambil pelajaran baiknya dari setiap kejadian, bukankah setiap kejadian itu pasti ada mksudnya? Ya, satu diantaranya janganlah berlebihan baik sama orang lain. Stop menjadi selalu hadir dan ada untuk orang lain. Cukup kenang yak baik², jikalopun ada. 

Enjoy every single day, nikmati setiap detak dan detik di hidupmu. Hanya kamu yang tau dirimu, pun hanya kamu yang bisa mengendalikan tingkah lakumu. Sejatinya kebaikan apapun yang sudah dilakukan, tidak akan salah tempat untuk kembali. Jangan menyesali karna sudah berbuat baik, tapi tidak untuk berlebihan. Ya sesuai takaran saja. 

Jika di dalam lingkungan kantor, sebatas profesional saja. Jika di lingkungan rumah, sebatas menciptakan harmoni saja. Jika dilingkungan sekolah, sebatas mencari ilmu saja. Mari jadi sehat lahir batin dengan cara tidak membiarkan diri sendiri terinjak² karena "ketidakpintaran" kita dimanfaatkan orang lain. 

Dewasa adalah sebuah pilihan

Manusia dewasa itu hidupnya penuh dengan kesibukan, termasuk mengurusi urusan orang lain. Ada bahkan banyak yang ga rela orang lain itu happy dan penuh dengan keberuntungan. Alhasil yang dilakukan adalah menutup jalan rejeki orang lain dengan berbagai cara. Menjelekkan orang lain, memutar balikkan fakta, dan playing victim adalah tiga hal yang sering dilakukan. 

Menariknya, manusia dewasa itu lupa, orang yang ia tutup jalan rejekinya itu punya Tuhan yang Maha Adil. Okelah pintu rejeki ditutup rapat, tapi apakah Tuhan-nya akan diam saja ketika ada hambaNya yang berusaha taat, berusaha on the track, berikhtiar menjadi hamba yang penuh syukur  itu di dzolimi? Yaps jawabnya tidak. 

Allah Maha adil dan Maha berkehendak. Allah ga akan tinggal diam. Ada ribuan pintu keberkahan yang otewe dibuka untuknya. Ironis memang. Bahasa singkatnya "hanya aku yang boleh mendapatkan kenikmatan, jika mereka terpaksanya juga mendapatkan kebagiaan semoga tidak jauh dari nikmat yang aku punya".Hihihi anda seorang hamba juga namun berlagak seperti dewa. Kocaaak.. 

Hiduplah dengan baik,  sopan santun, penuh berkah, selalu cukup, penuh rasa syukur, tau diri, sadar diri, dan matikan rasa iri dengki niscaya hidupmu akan damai dan tenang. Sebaliknya maka hidupmu akan galau berkepanjangan, penuh dengan amarah, dan jauh dari kata tenang. Hiduplah sebagaimana manusia karna anda hanyalah hamba yang sudah dewasa aka tua. 

Perlindungan dari sahabat

Cara perlindungan teman ke kita itu macam-macam bentuknya. Mereka yang mengenal kita deep, pasti tidak akan tega kalo hidup kita terseok-seok. Ia akan mencari jalannya untuk membantu kita, menyempatkan diri untuk berkontribusi dalam hidup kita. Angkat topi untuk kalian semua. Terima kasih banyak atas ketulusan kalian.
Ketika kita sedang mengalami masalah dan kita terjerembab dalam kubangan yang rasanya susah sekali move up maka akan didapati respon yang beragam dari orang-orang terdekat. Berdasarkan pengalaman yang sudah terjadi banyak respon menohok diantaranya;


1. Sudah lah,. Sekarang kamu pingin apa untuk mengalihkan fokus masalah itu? Oke kalo kamu pingin nulis buku, aku buat daftar isinya, besok kamu penulis pertama dan aku kedua. Fokus itu aja ya..
#sahabat lama yang jarang sekali ketemu karema beda kota 

2. Ibu, kalo ada apa-apa cerita saja ke saya. Jangan dipendam sendiri ya bu, telpon gpp bu, saya siap mendengarkan semua curhat ibu, walo tidak memberikan solusi. 
#sahabat beda usia yang terpisah jarak pulau

3. Heyy, apa kamu merasa kurang penderita kah? Apakah strugle mu selama ini kurang? Udahlah cari yang bikin happy saja skip drama ga penting itu. You can get better...
#kawan lama yang dominan logika

4. Kenapa aku baik sama kamu? Karena kamu pantas dapatkan ini. Aku memperlakukan orang itu sebagaimana ia memperlakukanku.Jadi kalo aku baik sama kamu itu karna kamu jauh lebih baik ke aku.
#sahabat lama yang ga suka drama

5. Dst..

Namanya hidupkan ya, ga selalu orang baik sama kita, pasti ada aja gesekan yang terjadi diantara kita dan itu sangat wajar. It's Ok normal kok itu. Namanya juga dinamika berdampingan dengan banyak orang. Cukup mensyukuri apa yang sudah kita punya. Dalam konteks ini adalah orang-orang terbaik yang dipilih Allah untuk menemani langkah-langkah kita.

Jika diperjalanan ada orang-orang kok hanya membuat kita overthingking, capek lahir batin, datang hanya karna butuh maka bersikaplah. Ambil sikap untuk sebatas baik sebagai manusia saja. Ambil pelajarannya dan balik kanan untuk melanjutkan hidup yang lebih damai. Cukup fokus terhadap apa yang sudah kita miliki, ya para sahabat yang loyalitasnya sudah teruji. Berbuat baik itu sebuah perilaku terpuji, namun jika sudah ada signal bahwa kebaikan kita dimanfaatkan maka segeralah lari dan selamatkan diri.

Jangan terlambat menyadari

Kalau kamu pingin tau orang baik itu seperti apa dan sedalam apa ketulusan hatinya? Lihatlah bagaimana dya memperlakukan orang lain yang tidak bisa dia manfaatkan. Kalau dya dengan senang hati membantu orang² dan merasa happy karna melakukannya maka fix itu orangnya. Kamu bisa lihat bagaimana dya mendengarkan ceritamu, bagaimana ia susah payah mencarikan solusi untukmu, bagaimana ia lega karena kamu selamat dari "kiamat kecilmu" itu. Terlihat sederhana tapi hatinya luar biasa. Tidak heran jika ia sering bertemu hal² baik, tidak sedikit orang yang luluh dan sayang sama dya. 

Namun dya juga hanya manusia biasa yang banyak kurangnya. Meskipun demikian dya tulus. Banyak orang yang nyaman akrab dengannya tapi ga mudah bisa nembus untuk jadi teman baiknya. Jika, kamu bisa dekat dengannya itu bonus, kamu dapat kesempatan untuk bisa tau perjalanan hidupnya. Selamat, pertahankan dan jaga pertemanan mulai karena tidak semua orang bisa seberuntung kamu. 

Sebaliknya, jika hanya karena teman kita baik lantas dapat kita perlakukan seenaknya, maka siap² kamu akan kehilangan teman selamanya. Bukankah dya baik? Katanya tulus? Kok tetep harus dirawat pertemuannya? Jangan sampai kamu terlambat menyadari bahwa teman baik itu sudah balik kanan. Ada di suatu waktu mungkin kamu akan playing victim karena merasa dya berubah, dya ga seasik kemarin², dya omongannya kasar, dya jahat, dya ga support apa yang jadi pilihan kita, dst. 

Eng ing Eng.... 

Cek dulu, seluas apa sabarnya dya menghadapi kamu. Sekuat apa dya menanggapi curhatmu yang ga masuk logika, Sebijak apa dya menanggapi tantrum-mu yang berputar tentang hal itu² aja. Sejatinya dya tidak berubah, dya hanya lebih menghargai dirinya sendiri. Balik kanan adalah pilihan bijak bagi orang yang kehadirannya sudah tidak dibutuhkan, kehadirannya hanyalah sebagai tempat pembuangan emosi, dan kehadirannya hanyalah sebagai tempat validasi. 

Rawatlah apapun yang kamu miliki sepenuh hati. Kita sadar bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini termasuk apa yang kita miliki. Setidaknya jika kita sudah berjuang semaksimal mungkin namun takdir berkata lain maka tidak akan terlalu kecewa. Sebaliknya, jangan sampai kita merasa kecewa karena apa yang sudah kita miliki hilang begitu saja hanya karena kitanya yang tak mampu merawatnya. 

Fatamorgananya pihak ketiga

Ada perasaan yang tidak dapat diutarakan...

Ada sikap yang tidak mampu dikontrol...

Ada harapan yang tidak boleh tumbuh...

Ada kebahagiaan yang tidak boleh ditampakkan...

Ada keinginan yang tidak boleh beranjak dari tempatnya...


Kehidupan orang dewasa itu unik, pelik, dan penuh intrik. Kita diberikan kemampuan untuk berpikir secara nalar, bersikap sadar, dan berperilaku secara sabar. Di dunia ini ada hal yang tidak mampu kita miliki meskipun ia sudah di depan mata. Ada yang tak mampu kita sayangi meskipun saling memberikan kebahagiaan. Ada yang tidak dapat kita banggakan meskipun ada.

Sebuah konsekuensi harus dijunjung tinggi ketika dua orang dewasa sudah sudah berjanji. Konsekuensi yang tidak boleh dipermainkan meskipun di dalam perjalanannya tidak mudah dan kadang bikin lelah. Ya inilah pilihan hidup yang dengan baik buruknya harus ditelan dan dijalankan.

Jikalaupun di perjalanan ada sebuah hal "menggoda", yuk lihat lagi komitmenmu dulu, ingat lagi bagaimana kamu jatuh cinta pertama kalinya, ingat lagi bagaimana ia sabar menemanimu di titik rendahmu. Ingat, tidak ada manusia yang sempurna, yang ada manusia yang mau sama-sama menyempurnakan. 

Ketika kamu mulai jenuh dengan rutinitas sehari-hari, ambil waktu untuk dirimu sendiri. Ketika hidupmu penuh dengan tekanan, ambil jeda dan keluarlah dari zona nyamanmu. Cari kegiatan yang membuatmu lebih happy dan fresh. 

Pihak ketiga adalah cobaan yang tak perlu kamu cobain. Ia laksana  fatamorgana yang seolah menawarkan kenyamanan, ketenangan, kebahagiaan, bahkan memacu adrenalinmu. Jika ada di kehidupan nyata-pun belum tentu sama kok seperti yang ada dalam angan.

Pengendalian diri adalah kunci dari ketentraman. Jikalaupun ada rasa yang membuncah ya udah pendam aja sendiri. Jika pihak ketiga merasakan yang sama, ya udah saling ngerem, saling sadar diri, saling tidak memberi kesempatan setan untuk memporak-porandakan hal yang sudah tertata dengan indah. Tak perlu ada komunikasi, tak perlu ada klarifikasi, tak perlu ada narasi. Cukup nikmati untuk diri sendiri hingga rasa itu menguap dengan sendirinya.


Minimal jangan membebani

Ada sebuah kisah dimana ia pernah punya sahabat yang baik, keluarganya udah seperti keluarga sendiri namun ia memilih balik kanan dan menjaga jarak komunikasi. Alasannya karena ia merasa terbebani. Tidak imbang dalam persahabatan tersebut, yang satu terlalu merepotkan sehingga membebani pihak satunya. Sayang sekali sebenarnya persahabatan yang sudah terjalin sejak SD harus pudar hanya karena keegoisan sepihak. 

Ternyata, bertanggung jawab atas masalah yang dialami itu tidak semua orang di mampukan. Ada orang yang memilih menaruh beban itu ke orang lain. Misal belum membayar angsuran motor, alhasil pinjam uang dulu. Ibuknya mau arisan tapi uang habis, maka jalan pintasnya pinjam dulu. Ayahnya marah² karena gaji habis, akhirnya muaranya ke temannya tersebut. Dikira pegadaian kali ah.. 

Siapa juga orang yang mau dan betah ada di posisi tersebut? Walo untuk bisa balik kanan itu dalam waktu yang tidak satset namun perlahan² sambil atur strategi itu diperlukan. Kita sering terjebak dalam hubungan yang baik,  sehingga mau menolak ujungnya ga enak karena takut hubungannya rusak atau sayang jika hubungannya jadi berantakan. Hahahahah terus²in aja sampai gila sendiri. 

Ga jamannya lagi kita momong orang secara terus menerus, kita juga punya hidup dan perjuangan yang harus di-ihtiarkan. Ya kali kita mau jadi babu temen kita yang setiap dya berkeluh kesah kita selalu menyiapkan solusinya. Oh big no.. Lebih baik kehilangan teman yang tidak mampu menghargai batas diri kita daripada hidupnya penuh dengan penindasan. Zaman udah merdeka tapi kita terjebak oleh rasa ga enakan alhasil kita seperti tawanan perasaan kita sendiri. 

Ah penderitaan orang itu bukan tanggung jawab kita kok, so chill aja. Bantu sewajarnya saja, nasihati seperlunya, dan jangan selalu ada buat dya. Manusia itu seringnya tidak tau diri, mentang² selalu ada lantas halal untuk memanfaatkan dan ujungnya kita yang terbebani oleh masalahnya. 

Jadi sekarang tau kan, kenapa ada orang yang dulu teman baik tapi saat ini memilih jarak? Satu diantaranya dikarenakan temannya sudah terbebani oleh masalah² pihak satunya. Sudah terlalu banyak masalah² pribadi yang bersangkutan yang harusnya diselesaikan oleh ybs dan sekaligus menjadi tanggung jawab ybs tapi dilimpahkan ke temannya. Temannya harus tau setiap inci kejadian dalam hidupnya, kurang lebih begitu lah yaa. Ah siapa juga yang mau... 

Plis jadilah orang yang gentle untuk menghadapi masalah, jangan libatkan orang lain terlalu dalam. Meminta bantuan boleh, tapi sewajarnya bukan seenaknya. Ingat jangan egois, setiap orang punya masalah yang bisa jadi lebih besar dari masalah yang sedang kita rasakan hanya saja dya memilih senyap. Lebih memilih tidur daripada harus drama dan membebani hidup orang lain. Bukankah masalah itu cepat atau lambat juga akan berakhir? So jadilah manusia yang bijak, sebelum kamu merasakan kehilangan teman baikmu lantaran ia sudah tidak sanggup menanggung beban yang kamu berikan. 

Buscar

 
Healthy Happy and Wealthy Copyright © 2011 | Tema diseñado por: compartidisimo | Con la tecnología de: Blogger